Pengertian dan fungsinya empati adalah​

Posted on

Pengertian dan fungsinya empati adalah​

Jawaban:

Pengertian Empati

Empati adalah kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain dan juga kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain. Empati kerapkali dianalogikan sebagai ‘berada di dalam sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang lain’.

Asal kata empati berawal dari kata bahasa Jerman Einfuhlung yang secara harfiah artinya adalah ‘memasuki perasaan orang lain’.

Yang menjadi pembeda rasa empati antara satu orang dengan lainnya adalah tingkat kedalaman perasaan dan cara menunjukkan perasaan empati kepada suatu hal. Empati merupakan tindak lanjut dari makna simpati, yaitu suatu perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya itu.

Empati dan simpati ini juga sama-sama menggambarkan situasi sedih serta berkabung yang ditujukan kepada orang lain saat sedang mengalami musibah atau tragedi.

Namun, meski memiliki kesamaan dalam hal istilah ataupun termasuk dari contoh interaksi sosial, tetap ada perbedaan yang utama. Misalnya simpati yang lebih menggambarkan perasaan belas kasihan yang ditujukan kepada keadaan orang lain, sementara empati memungkinkan orang lain untuk menempatkan diri pada posisi orang-orang yang menderita dan berbagi secara langsung dalam kesedihan mereka

Penjelasan:

fungsi empati

Menyesuaikan diri. Seseorang yang tingkat empatinya tinggi ia akan memiliki penyesuaian diri yang baik. Dengan kemampuan empati yang dimilikinya, seseorang dapat memahami sudut pandang yang berbeda.

Mempererat hubungan dengan orang lain. Jika seseorang berusaha saling menempatkan dirinya dalam kedudukan orang lain (berempati), maka salah paham, ketidak-sepakatan individu dapat dihindari, dengan demikian empati dapat mempererat hubungan dengan orang lain.

Meningkatkan harga diri. Kemampuan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Seseorang mampu untuk menciptakan hubungan interpersonal yang hangat. Dengan adanya hubungan berkualitas seseorang dapat berinteraksi dan menyatakan identitas diri yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa harga diri seseorang.

Meningkatkan pemahaman diri. Pemahaman untuk memahami perspektif orang lain membuat seseorang menyadari bahwa orang lain dapat membuat penilaian berdasarkan perilakunya. Hal ini akan, membuat individu lebih menyadari dan memperhatikan pendapat orang lain mengenai dirinya. Melalui proses ini akhirya akan terbentuk suatu konsep diri melalui konsep perbandingan sosial, yaitu dengan mengamati dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Mendukung munculnya perilaku altruistik. Teori perkembangan kognitif mengemukakan bahwa salah satu dasar untuk mempunyai sikap penerimaan orang lain adalah dimilikinya kemampuan empati. Reaksi empati yang muncul akan membuat seseorang mempunyai gagasan tentang sesuatu yang dapat dilakukan untuk membantu.

Ciri dan Aspek-aspek Empati

Menurut Goleman (1996), terdapat beberapa ciri-ciri adanya empati pada seseorang, yaitu:

Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik, artinya individu mampu memberi perhatian dan menjadi pendengar yang baik dari segala permasalahan yang di ungkapkan orang lain kepadanya.

Menerima sudut pandang orang lain, artinya individu mampu memandang permasalahan dari titik pandang orang lain sehingga akan menimbulkan toleransi dan kemampuan menerima perbedaan.

Peka terhadap perasaan orang lain, artinya individu mampu membaca perasaan orang lain dari isyarat verbal dan non verbal seperti nada bicara, ekspresi wajah, gerak-gerik dan bahasa tubuh lainnya