Isim fail ada 10 itu apa saja
Jawaban:
Isim Fa’il beramal seperti Fi’il-nya. Dengan syarat jika Isim Fa’il tsb menempati jauh dari zaman Madhi (yakni jika menempati zaman Hal atau Istiqbal)
Dan disyaratkan juga Isim Fi’il tsb mengiringi Istifham, Huruf Nida’ atau Nafi, atau datang sebagai Sifat (Na’at) atau sebagai Musnad (Khobar).
Dan terkadang Isim Fa’il tsb menjadi Na’at dari Man’ut terbuang yang telah dimaklumi, maka ia berhak juga terhadap amalan yang telah disebut diatas.
Pengertian Isim Fa’il:
Adalah Isim musytaq untuk menunjukkan kejadian baru dan sebagai si pelaku.
Penjelasan definisi:
Isim Musytaq : yakni hasil bentukan secara tashrif dari bentuk asal Mashdar tiga huruf menjadi bentuk Isim Fa’il, contoh:
نادم
NAADIMUN = yang menyesal
Atau dari bentuk asal Mashdar lebih dari tiga huruf menjadi bentuk Isim Fa’il, contoh:
مكرم
MUKRIMUN = yang menghormati
Menunjukkan kejadian : yakni hanya menunjukkan kejadian tanpa penunjukan zaman semisal berdiri dan duduk.
Kejadian baru : yakni kejadian yang bersifat aridhi, sekali-kali berubah dan hilang. Demikian ini membedakan dengan Shifat Musyabahah atau Isim Tafdhil, karena keduanya menunjukkan kejadian yang bersifat tetap bukan sekali-kali atau bukan yang bersifat baru.
Sebagai Pelaku : yakni subjek yang mengerjakan pekerjaan yang mana pekerjaan timbul darinya, contoh DHOORIBUN = yang memukul. Demikian ini berbeda dengan definisi Isim Maf’ul yakni Isim Musytaq untuk menunjukkan sebagai objek pekerjaan atau sesuatu yang dikenai pekerjaan.
Penampakan Isim Fa’il ada dua :
1. Isim Fa’il yang bersambung dengan AL: Hukumnya akan diterangkan pada Bait selanjutnya.
2. Isim Fa’il yang tidak bersambung dengan AL, maka:
A. Beramal merofa’kan Fa’il secara mutlak tanpa syarat.
Contoh:
الله عالم ببواطن الأمور
ALLAHU ‘AALIMUN BI BAWAATHINIL-UMUURI = Allah Maha mengetahui terhadap perkara yang tersembunyi.
lafazh AALIMUN = Isim Fa’il didalamnya terdapat Fa’il Dhamir Mustatir dirofa’kan sebagai Fa’ilnya.
Contoh ayat dalam Al-Qur’an:
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ
WA MINANNAASI WAD-DAWAABI WAL-AN’AAMI MUKHTALIFUN AL-WAANUHU = di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). (QS. Al-Faathir :28)
Lafazh AL-WAANU dirofa’kan menjadi Fa’il dari Isim Fa’il lafazh MUKHTALIFUN.
Semoga membantu dengan jawaban saya 🙂