imam maturidi dan Imam Asy’ari menolak cara-cara dakwah Islam dengan kekerasan Tuliskanlah ayat Alquran yang menjelaskan hal tersebut​

Posted on

imam maturidi dan Imam Asy’ari menolak cara-cara dakwah Islam dengan kekerasan Tuliskanlah ayat Alquran yang menjelaskan hal tersebut​

Jawaban:

Nabi Muhammad S.A.W selalu menolak secara tegas cara-cara kekerasan dan sekaligus tidak pernah melakukannya dalam berdakwah.

Tuhan telah memberikan kesaksian sekaligus merestui cara-cara atau metode penyebaran Islam yang dijalankan Nabi Saw tersebut sambil menganjurkan agar dia meneruskannya:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ. وَلَوْ كُنْتَ فَظًا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَاْ نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ. فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاْوِرْهُمْ فِى اْلاَمْرِ

“Maka disebabkan rahmat (kasih sayang) Tuhanlah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, niscaya mereka menjauhkan diri dari sekitarmu, maka maafkanlah mereka dan mohonkan ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan”.(Q.S. Ali Imran, 3 :159).

Ayat Tuhan di atas dengan sangat jelas dan lugas bahwa Tuhanlah yang menganugerahkan kepada Nabi sifat dan karakter kasih dan sayang itu, sekaligus menegaskan bahwa metode mengajak orang lain kepada Islam dengan cara kasar dan kekerasan, justeru tidak menghasilkan apa-apa, bahkan kegagalan. Tuhan juga memberikan jalan lain; dialog dan bermusyawarah untuk menyelesaikan atau jalan keluar bagi segala konflik dan ketegangan antar warga masyarakat.Sungguh telah salah sebagian orang-orang Islam yang menampakkan Islam sebagai agama yang kasar, kejam, intoleran, dan gemar menebar teror kemana-mana. Mereka membawa label-label Islam (pembela, pengawal fatwa, pendukung capres tertentu).Mereka pada hakikatnya jauh dari petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta jauh dari pengamalan As-Salafus Sholeh dalam membumikan makna Islam yang sesungguhnya.

Pernyataan ini tentu saja seharusnya menginspirasi kita untuk melakukan langkah-langkah atas kehendak Islam universal itu. Yakni mewujudkan sebuah tatanan kehidupan manusia yang didasarkan pada pengakuan atas kesederajatan manusia di hadapan hukum, penghormatan atas martabat, persaudaraan, penegakan keadilan, pengakuan atas pikiran dan kehendak orang lain, dialog secara santun serta kerjasama saling mendukung untuk sebuah perwujudan kehendak-kehendak bersama. Ini adalah pilar-pilar kehidupan bersama yang selalu dirindukan oleh setiap manusia di manapun dan kapanpun, tanpa harus mempertimbangkan asal usul tempat kelahiran, warna kulit, bahasa, jenis kelamin, keturunan, keyakinan agama dan sebagainya.

Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan :")