Dua buah plat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan seperti pada gambar. Berapakah selisih tebal kedua plat besi tersebut?

Posted on

Dua buah plat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan seperti pada gambar. Berapakah selisih tebal kedua plat besi tersebut?

Dua buah plat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan seperti pada gambar. Berapakah selisih tebal kedua plat besi tersebut?

Mata pelajaran: IPA Fisika   

Kelas: 7 SMP

Kategori: pengukuran

Kata kunci: jangka sorong

Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 7.6.2


Jawaban:

Mula- mula kita cari dulu hasil pembacaan skala masing- masing.

Pada gambar pertama, didapat hasil pengukuran tebal plat besi pertama
sebesar = 2,4 + (0,01 x 1) = 2,4 + 0,01 =2,41 cm

Pada gambar pertama, didapat hasil pengukuran tebal plat besi kedua sebesar
= 2,3 + (0,01 x 4) = 2,3 + 0,04 = 2,34 cm

Sehingga selisih tebal kedua
plat besi tersebut adalah = 2,41 cm – 2,34
cm = 0,07 cm.

 

Pembahasan lebih lanjut: 

Jangka sorong atau vernier calliper adalah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran panjang suatu benda yang memiliki ketelitian seperseratus cm.
Jangka sorong memiliki skala utama untuk rahang tetap dan skala nonius untuk
rahang geser.

 

Jangka sorong memiliki angka ketelitian/ skala terkecil sebesar 0,01 cm =
0,1 mm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan logam, mengukur
diameter dalam maupun luar dari objek melingkar seperti cincin, pipa, maupun
silinder, selain itu untuk mengukur ketinggian/ kedalaman objek yang tidak
terlalu dalam seperti tabung reaksi, gelas ukur, dll.

 

Pembacaan skala pada jangka sorong  yaitu = angka skala utama
yang ditunjuk angka nol skala nonius + (skala terkecil x angka skala
nonius yang berhimpit dengan skala utama).