Kelas : 7
Soal:
(1). Mendatangi majelis ilmu tergolong sebagai takdir?
(2). Takdir Allah yang tidak bisa diubah disebut?
(3). Orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan?
(4). Pada saat marah, hendaknya kita segera mengucapkan?
(5). Suri teladan Kita sepanjang zaman adalah?
(6). Takdir dibagi menjadi dua yaitu: —
Pakai penjelasan » BeA
Mapel : PAI
(1). Mendatangi majelis ilmu tergolong sebagai takdir Mu'allaq.
(2). Takdir Allah yang tidak bisa diubah disebut Takdir Mubram.
(3). Orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan Hawa Nafsu.
(4). Pada saat marah, hendaknya kita segera mengucapkan Kalimat istighfar.
(5). Suri teladan Kita sepanjang zaman adalah Nabi Muhammad.
(6). Takdir dibagi menjadi dua yaitu:
- Takdir Mu'allaq
- Takdir Mubram
☞Pembagian Takdir✿
Segala sesuatu yang belum terjadi, Sedang terjadi dan akan terjadi adalah kehendak Allah SWT. Segala hal yang baik adalah kehendak Allah SWT begitu juga hal yang buruk adalah atas izin Allah SWT. Takdir dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut :
✿ Takdir Mubram ✿
takdir mubram adalah Segala ketetapan Allah SWT. yang tidak dapat di ubah dan manusia tidak mempunyai upaya untuk menentukan nya sendiri, sebagai contoh diantaranya adalah waktu kelahiran, tempat lahir,jenis kelamin, ajal dan lain sebagainya.
✿ Takdir Mu'allaq ✿
Takdir muallaq adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. namun manusia diberikan potensi untuk menentukan nya sendiri. sebagai contoh manusia diberikan potensi untuk menjadi pintar atau bodoh tergantung dari kemauannya untuk belajar. manusia juga di beri potensi dalam hal rezeki yakni potensi untuk bekerja atau hanya bermalas-malasan, dan potensi untuk menjadi ahli surga ataupun ahli neraka sesuai dengan apa yang ia kerjakan.
#SemogaMembantu
#BelajarBersamaBrainly
#LearnWithBrainly
1.muallaq
2.mubram
3.menahan amarah
4 ta'awudz
5.uswah hasanah
6.takdir muallaq dan takdir mubram
1. Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya.
2.Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.
3. "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim). Ada banyak kisah dari Rasulullah dalam menahan amarah yang dapat diteladani.
4.Membaca Kalimat Ta'awudz.
Kemudian Rasulullah bersabda: "Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta'awudz: A-'uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5.Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul sekaligus menjadi uswah hasanah (suri teladan yang baik) bagi umatnya. “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatun” yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21).