Tuliskan detail-detail 6 Sifat para sahabat beserta arti, maksud dan tujuannya, fadhilahnya cara mendapatkannya.
Jawaban:
Sifat Pertama
YAKIN TERHADAP KALIMAT THAYYIBAH
Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah
ARTINYA:
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah.
Baginda Muhammad saw adalah utusan Allah
Maksud Tidak ada yang berhak disembah selain Allah swt: Mengeluarkan keyakinan terhadap makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah swt ke dalam hati.
FADHILAHNYA:
Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan menolong Rasul-rasul Kami dan orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat.” (Q.S. Al Mukmin: 51)
Allah berfirman, “Barangsiapa beriman dan tidak mencampur adukkan keimannya dengan syirik, maka wajib keamanan bagi mereka dan merekalah yang diberi hidayah.” (Q.S. Al-An’am: 82).
CARA MENDAPATKANNYA:
Menda’wahkan fadhilah-fadhilah iman.
Latihan iman dan membentuk halaqah-halaqah yang membicarakan rukun iman.
Berdoa kepada Allah supaya diberi hakikat iman.
Maksud bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah: Meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti Rasullah saw.
FADHILAHNYA:
Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul pun kecuali untuk ditaati dengan taufik Allah.” (Q.S. An-Nisa: 64).
Allah berfirman, “Apapun yang diberikan Rasul kepada kalian, ambillah. Dan apapun yang kalian dilarangnya, tinggalkanlah.” (Q.S. Al Hasyr: 7).
CARA MENDAPATKANNYA:
Menda’wahkan pentingnya sunnah Rasulullah saw.
Latihan, yaitu menghidupkan sunnah Rasulullah saw dalam kehidupan kita selama 24 jam.
Berdoa kepada Allah supaya diberi kekuatan untuk mengamalkan sunnah Rasulullah saw.
Sifat Kedua
SHALATUL KHUSYU’ WAL KHUDHU’
ARTINYA:
Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri dengan mengikuti cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
MAKSUDNYA:
Membawa sifat ketaatan kepada Allah di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari.
FADHILAHNYA:
Allah swt berfirman, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Q.S. Al-‘Ankabut: 45)