Hitunglah pH dari 100 mL larutan Ca(OH)2 0,030 m
Jawab :
pH dari 100 mL larutan Ca(OH)₂ 0,030 M adalah 12 + log 6.
Penyelesaian soal :
Diketahui : [Ca(OH)₂] = 0,030 M
V = 100 mL
Ditanya : pH …?
Jawab :
Ca(OH)₂ → Ca²⁺ + 2 OH⁻
[OH⁻] = b × Mb = 2 × 3 × 10⁻² = 6 × 10⁻²
pOH = – log [OH⁻] = – log 6 × 10⁻² = 2 – log 6
pH = 14 – pOH = 14 – (2 – log 6) = 12 + log 6
⇒ Kesimpulan, pH dari 100 mL larutan Ca(OH)₂ 0,030 M adalah 12 + log 6.
Pembahasan :
1. Konsep pH dan pOH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau ke basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi H⁺ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H⁺ makin asam larutan.
Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H⁺ terlarut dan ion OH⁻ terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10⁻⁷ pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H⁺ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH⁻ akan diikat oleh H⁺ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H⁺, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H⁺. Secara sistematis diungkapkan dengan persamaan sebagai berikut :
pH = – log [H⁺]
Analog dengan di atas, maka :
pH = – log [OH⁻]
Kw
Kw adalah tetapan kesetimbangan air, yaitu besar konsentrasinya sebesar 10⁻¹⁴, atau jika dalam pKw sebesar 14. Konsep Kw didapatkan dari daya hantar listrik pelarut air yang begitu besar karena sebagian kecil terionisasi menjadi ion H⁺ dan OH⁻.
Tetapan kesetimbangan (Kc) ionisasi air pada reaksi di atas sama dengan tetapan kesetimbangan air (Kw) seperti pada gambar di bawah:
Kc = Kw = [H⁺] × [OH⁻]
2. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
Rumus :
[H⁺] = a × Ma
pH = – log [H⁺]
Keterangan :
a = valensi asam
Ma = Konsentrasi larutan asam
3. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).
α = √Ka/ Ma
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :
[H⁺] = √ Ka × Ma
pH = – log [H⁺]
Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
4. Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.
Rumus :
[OH⁻] = b × Mb
pOH = – log [OH⁻]
pH = 14 – pOH
Keterangan :
b = valensi basa
Mb = Konsentrasi larutan basa
5. Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1).
α = √Kb/ Mb
Penentuan besarnya konsentrasi OH⁻ tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
Rumus :
[OH⁻] = √ Kb × Mb
pOH = – log [OH⁻]
pH = 14 – pOH
Pelajari lebih lanjut :
Materi tentang larutan asam basa brainly.co.id/tugas/21240921
Materi tentang larutan asam basa brainly.co.id/tugas/21085728
————————————————————————————————–
Detail Jawaban :
Kelas : 11
Mapel : Kimia
Bab : Larutan Asam Basa
Kode : 11.7.5
Kata kunci : pH