Dimanakah banyak ditemukan arca-arca megalitikum
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA semester II
Kategori: Pembagian Zaman Berdasarkan Arkeologi
Kata kunci: lokasi penemuan arca-arca megalitikum
Pembahasan:
Zaman pra sejarah dibagi dalam beberapa periode menurut para geologi, antara
lain sebagai berikut:
a.Zaman Arkhaikum
Pada zaman ini belum ada kehidupan manusia,
tumbuhan maupun hewan. Hal ini karena bumi masih dalam kondisi panas. Zaman ini
merupakan zaman paling tua dibandingkan zaman lain. Zaman ini terjadi pada
sekitar 2500 juta tahun yang lalu.
b. Zaman Paleolitikum
Zaman ini berarti zaman batu tua. Pada masa ini
manusia sudah dapat menggunakan peralatan walaupun masih primitif. Ciri-ciri
manusia purba pada zaman ini adalah:
a)
Hidup berkelompok
b)
Mencari makanan dari hasil alam sekitar (food gathering)
dan berburu
c)
Sering berpindah-pindah tempat untuk mencari lokasi
yang dekat dengan sumber mata air. Atau biasa disebut dengan nomaden.
c. Zaman Mesolitikum
Zaman mesolitikum artinya yakni zaman batu madya / zaman batu tengah.
Ciri-ciri manusia purba pada zaman ini adalah:
a)
Mencari makanan dari hasil alam sekitar (food
gathering)
b)
Mencari makanan dengan cara berburu dan menangkap ikan
c)
Peeninggalan dari zaman madya ini yaitu berupa coretan
pada dinding dua atau leang.
d. Zaman Neolitikum
Zaman neolitikum adalah zaman batu muda yang berlangsungh sekitar 1500
Sebelum Masehi. Ciri-ciri manusia purba pada zaman ini adalah:
a)
Dari food gathering menjadi food producing yaitu
bercocok tanam dan memelihara hewan sebagai ternak mereka yang hasilnya
digunakn untuk makan sehari-hari.
b)
Menetap di rumah panggung
c)
Membuat lumbung-lumbung sebagi tempat untuk menyimpan
padi dan gabah
e.Zaman Megalitikum
Zaman megalitikum yakni zaman batu besar. Pada zaman ini ditemukan peralatan
yang terbuat dari batu – batu besar.Pada zaman ini ,manusia telah menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme yakni percaya pada roh nenek moyang yang mendiami benda – benda
seperti pohon,batu,sungai gunung dan senjata tajam. Dinamisme adalah percaya
segala sesuatu memiliki kekuatan atau mahkluk halus yang memberikan
keberuntungan atau kekecewaan dalam
hidup manusia. Mereka mengenal kepercayaan rohaniah,yaitu dengan cara
memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai
bentuk penghormatan yang terakhir kepada mereka. Dengan ditemukannya bangunan
kepercayaan primitive maka manusia
manusia percaya pada kekuatan alam dan bentuk mahkluk halus dapat dilihat dari
Peninggalan yang bersifat rohaniah ini ditemukan di Nias,Sumbawa
,Flores,Sumatra selatan, Sulawesi Tenggara dan di pulau Kalimantan.
Homo Sapiens menjadi manusia pendukung dari zaman megalithikum sudah.
Manusia Homo Sapiens ini antara lain berasal dari bangsa Proto Melayu, yaitu
sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Selain itu Homo Sapiens tersebut kebanyakan
berasal dari Suku Nias, Dayak, Sasak, Toraja.
Hasil Kebudayaan Megalithikum antara lain:
a. Menhir yakni tugu batu sebagai tempat pemujaan. Menhir ditemukan di Pasemah
(Sumatra Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala, Lebak Sibedug, Leles, Karang
Muara, Cisolok (Banten, Jawa Barat),
Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), Trunyan dan Sembiran (Bali), Ngada
(Flores), Belu (Timor), Bada-Besoha dan Tana Toraja (Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan).
b. Dolmen ialah meja batu untuk menaruh sesaji. Dolmen ditemukan di Pulau
Samosir (Sumatra Utara), Pasemah (Sumatra Selatan), Leles (Jawa Barat), serta
Pekauman dan Pakian di Bondowoso (Jawa Timur).
c. Sarkofagus artinya bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati.
Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali.
d. Kubur Batu adalah lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat
e. Punden Berundak ialah bangunan bertingkat-tingkat sebagai tempat pemujaan. Contoh
punden berundak yang masih dapat kita liat yakni di Candi Borobudur, Candi
Ceto, dan Kompleks Pemakaman Raja-raja Mataram di Imogiri.
f. Arca Batu adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia
atau hewan. ditemukan di Batu Raja dan Pager Dewa (Lampung), Kosala, Lebak
Sibedug, dan Cisolok (Jawa Barat), Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), serta
Bada-Besoha (Sulawesi Tengah). Di Sumatra, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga
banyak ditemukan arca.
g. Waruga artinya makam leluhur yang berbentuk dua bagian. Bagian atas
berbentuk segitiga dan bagian bawah berbentuk kotak. Waruga dapat ditemukan di
Bali yakni situs Gilimanuk.