Latar belakang terjadinya konflik yang berhubungan dengan ideologi​

Posted on

Latar belakang terjadinya konflik yang berhubungan dengan ideologi​

Penjelasan:

Setelah penandatanganan Persetujuan Renville, timbul pro dan kontra terhadap persetujuan tersebut. Pada waktu itu, Partai Masyumi dan PNI menarik diri dari kabinet.

Masyumi dan PNI adalah dua partai besar pendukung kabinet yang dipimpin Amir Syarifuddin. Akibatnya, Kabinet Amir Syarifuddin jatuh.

Kabinet baru pun dibentuk dengan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Akan tetapi, partai-partai yang berhaluan sosialis-komunis tidak ikut dalam kabinet yang baru tersebut.

Akibatnya, terjadilah pertentangan yang makin tajam antara kelompok sosialis-komunis dan pendukung Kabinet Hatta.

Amir Syarifuddin menentang politik pemerintah. Ia mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR). Front Demokrasi Rakyat ini terdiri dari organisasi-organisasi ekstrem kiri. Mereka melancarkan propaganda antipemerintah, melakukan pemogokan, dan pengacauan.

B. TERJADINYA PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN 1948

Golongan anti-pemerintah semakin kuat setelah Muso kembali dari Rusia. Mereka berpendapat bahwa pimpinan nasional harus dikendalikan PKI. Gerakan anti-pemerintah memuncak dengan pecahnya pemberontakan PKI di Madiun.

Melalui pemberontakan PKI di Madiun, PKI sebenarnya berusaha merebut kekuasaan dan menjadikan Republik Indonesia sebagai negara komunis.

Rencana perebutan kekuasaan diawali dengan demonstrasi, penculikan, dan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap musuh di kota Solo. Selain itu, kesatuan-kesatuan TNI saling diadu.

Pada tanggal 11 September 1948, terjadi bentrokan antara pasukan pro pemerintah RI (Divisi Siliwangi) dengan pasukan pro PKI (Divisi IV).

Untuk mengatasi keadaan, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Soebroto sebagai Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya (Semarang, Pati, dan Madiun).

Pada tanggal 18 September 1948, PKI dapat menguasai daerah Madiun dan sekitarnya. Pada tanggal 19 September 1948, PKI mengumumkan pembentukan pemerintah baru.

Selain di Madiun, PKI juga membentuk pemerintah baru di Pati. Untuk mencapai tujuan politiknya, PKI tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan kekejaman.

Kekejaman yang dilakukan PKI bahkan di luar batas kemanusiaan. Semua lapisan masyarakat menjadi korban keganasan mereka.

Setelah PKI menguasai Madiun, Presiden Soekarno mengambil tindakan tegas terhadap para pemberontak. Para perwira yang terlibat dalam pemberontakan PKI di Madiun dipecat.

jawaban:

Konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Selama mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, terjadi beberapa peristiwa pergolakan di dalam negeri.

Herbert feith dalam bukunya The Decline of Constitutuional Democracy in Indonesia (2006), mengatakan aliran politik besar di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan terbagi menjadi lima kelompok, yaitu:

  • Nasionalisme radikal diwakili salah satunya oleh PNI
  • Islam diwakili oleh NU dan Masyumi
  • Komunis oleh PKI
  • Sosialisme demokrat oleh PSI
  • Tradisionalis Jawa oleh PIR, kelompok kebatinan, dan Pamongpraja

Di mana masing-masing kelompok ternyata saling bersaing dalam mengusung ideologinya.

Penjelasan:

dijadikan jawaban tercerdas ya dan di follow ◉‿◉