Simbol simbol globalisasi era modern

Posted on

Simbol simbol globalisasi era modern

Pergerakan zaman yang telah memasuki era modern menandai kemajuan peradaban manusia dengan istilah modernitas yaitu menciptakan suatu pola pikir praktis dan inovatif dalam aspek kehidupan manusia yang lebih kompleks. Hasil penerapan dari pola pikir tersebut adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu fenomena yang merupakan contoh konkritnya adalah globalisasi. Globalisasi erat kaitannya dengan perubahan yang terjadi secara kolektif dalam dunia internasional. Globalisasi yang mengakibatkan adanya pertukaran perspektif berbeda di antara berbagai negara di dunia, telah membawa dampak berupa perubahan yang signifikan pada negara lain. Sehingga, pada dasarnya, globalisasi merujuk pada modernitas yang terjadi di dunia internasional. Bahkan dapat dilihat bahwa globalisasi telah menjadi bagian dari keseharian hidup manusia (Scholte, 2001).

Globalisasi tidak dapat didefinisikan secara pasti, karena adanya berbagai definisi berbeda yang ditawarkan para ahli sehingga terdapat pengertian yang beragam. Terdapat anggapan bahwa globalisasi adalah dunia tanpa batas, karena adanya pengaruh yang begitu besar pada aspek sosial, ekonomi, maupun budaya (Held, 1999). Walaupun demikian, tidak semua kalangan mempunyai pemahaman yang baik tentang globalisasi. Kenyataannya, kata globalisasi masih terkesan asing pada beberapa kalangan, terutama kalangan menengah ke bawah, termasuk tidak terbatas pada masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian.

Globalisasi memiliki pengaruh yang besar pada kemajuan peradaban manusia, namun tidak setiap orang dari semua sektor mata pencaharian mengetahui makna globalisasi yang sedang terjadi. Pernyataan tersebut terbukti dalam wawancara yang dilakukan terhadap lima orang petani di daerah Sutorejo, Surabaya. Tiga di antara lima responden tidak mengetahui pengertian bahkan tidak pernah mendengar globalisasi. Abdurrahman (54) berpendapat bahwa globalisasi adalah segala macam perubahan zaman yang semakin modern. Selanjutnya, Rohiman (71) menggambarkan globalisasi sebagai kondisi zaman yang semakin canggih dan maju. Sedangkan Kasnawi (58) dan Nasrum (39) menyatakan bahwa tidak pernah mendengar kata globalisasi sebelumnya. Hampir sama dengan dua orang sebelumnya, Sartono (56) bahkan memberikan jawaban tidak tahu disertai pernyataan pesimistik bahwa hal yang diketahui seorang petani hanyalah bertani.

Globalisasi sebagai suatu proses kemajuan dapat digambarkan melalui icon atau simbol. Setiap responden memiliki jawaban yang beragam ketika diminta untuk menyebutkan hal apa yang dapat menjadi simbol globalisasi dari segala macam perubahan-perubahan zaman yang terjadi. Rohiman berpendapat bahwa handphone adalah simbol dari globalisasi, karena menurutnya handphone adalah hasil dari kemajuan teknologi yang telah memberikannya kemudahan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Sedangkan Kasnawi tidak merasakan adanya perubahan-perubahan yang dibawa oleh globalisasi. Berbeda dengan Kasnawi, Abdurrahman menganggap simbol globalisasi adalah mesin pertanian yang semakin canggih. Menurut Abdurrahman, jika dibandingkan dengan zaman dulu, kehadiran mesin traktor yang menggantikan tenaga sapi atau kerbau merupakan suatu perubahan alat pertanian yang menggambarkan globalisasi.

Setiap individu memiliki pendapat yang berbeda mengenai dampak dari globalisasi karena perbedaan dampak yang dirasakan. Dari sudut pandang seorang petani, Rohiman dan Abdurrahman berpendapat bahwa globalisasi membawa dampak positif dan juga negatif. Dampak positif tersebut tampak nyata dari kemudahan yang didapatkan dari kemajuan teknologi, yaitu dengan adanya traktor yang menjadikan membajak sawah lebih efisien, dan handphone untuk dapat berkomunikasi dengan para pelanggan lebih mudah. Sedangkan dampak negatif terdapat pada semakin mahalnya harga kebutuhan hidup dan kebutuhan pertanian. Dampak negatif tersebut juga dinyatakan oleh petani lainnya. Bahkan Nasrum berpendapat bahwa dampak dari perubahan jaman yang dirasakannya hanyalah kondisi yang semakin merugikan, terutama dalam kehidupan bertaninya. Demikian halnya dengan Sartono, walaupun kurang mengetehui inti dari globalisasi secara mendalam, Sartono tetap merasakan bahwa dampak globalisasi lebih mengarah pada kerugian, karena melihat pada segi kualitas, tenaga, dan penghasilan semakin menurun.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dihimpun, dapat ditarik simpulan bahwa walaupun globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap perubahan segala aspek kehidupan manusia dan peradaban manusia, masih ada beberapa kalangan, terutama menengah ke bawah, yang tidak memahami globalisasi secara jelas. Sejatinya, mereka mengalami dan merasakan perubahan yang dibawa oleh globalisasi, tetapi tidak tahu bahwa perubahan itulah yang dinamakan globalisasi. Namun demikian, mereka tetap dapat menyadari dampak-dampak yang dibawa oleh globalisasi, terutama dampak-dampak yang merugikan bagi mereka.