Kalimat istirja disebut juga kalimat….
Kalimat istirja berbunyi inna lillahi wa inna illahi raji’un. kalimat tersebut mempunyai arti Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali. Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya akan kembali kepada yang menciptakan dan yang memiliki yakni Allah swt.
Kalimat istirja bisa di ucapkan pda saat seseorang sedang tertimpah musibah atau cobaan. misalnya, pada saat salah seorang diantara kita meninggal dunia atau terkena bencana, seperti tsunami, tanah longsor, banjir, terpeleset, atau hal-hal lainya.
Sesungguhnya setiap musibah yang menimpah manusia disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Musibah tersebut ditimpahkan oleh Allah sebagai peringatan agar manusia itu kembali ke jalan yang benar. Bahkan jika semua kesalahan manusia dibalas langsung oleh Allah dengan musibah, bisa jadi seumur hidupnya manusia dicerca dengan berbagai musibah. Hanya saja banyak kesalahan manusia itu yang diampuni oleh Allah swt, sehingga musibah yang menimpah manusia tidak terlalu banyak.
Akan tetapi walaupun musibah yang menimpah manusia itu karena perbuatan manusia itu sendiri, keputusan akhir tetap ada di tangan Allah. Jika Allah mengijinkan musibah itu terjadi maka terjadilah, jika Allah tidak mengijinkan musibah itu tidak terjadi maka tidak akan terjadi. Oleh karena itu , selayaknya manusia bersyukur kepada Allah agar mendapat petunjuk-Nya.
Bagai mana bentuk bersyukur kepada Allah saat tertimpah musibah? syukur saat ditimpah musibah itu menerima ketentuan Allah dengan penuh ikhlas dan kesabaran. Kembalikan semuanya kepada Allah karena segala hal dan termasuk diri kita adalah milik-Nya.
Musibah yang kita terima tidak seberapa jika dibandingkan dengan nikmat yang kita peroleh dari-Nya. Kita wajib bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menikmati anugrah-Nya.
Tarij (menerima kabar duka cita seseorang) yang terdapat dalam al-Qur'an Surat al-Baqarah ayat 156.