Tuliskan ringkasan cara mendaur ulang sampah plastik dan barang apa yang dihasilkan.​

Posted on

Tuliskan ringkasan cara mendaur ulang sampah plastik dan barang apa yang dihasilkan.​

Penjelasan:

1. COLLECTION (PENGUMPULAN)

Langkah awal dalam proses daur ulang plastik ini sepenuhnya tergantung pada bisnis, restoran, dan masyarakat untuk membuang sampah plastik di tempat yang tepat.

Apabila sudah dibuang di tempat sampah biasa, maka plastik tidak akan didaur ulang. Dari sini, kita dapat belajar bahwa penting untuk memisahkan sampah biasa dan sampah plastik.

Idealnya, pemerintah juga perlu memiliki sistem pengumpulan sampah plastik yang diterapkan di rumah atau bisnis.

Namun jika tidak memungkinkan, tempat pengumpulan plastik harus mudah diakses publik, guna memudahkan mereka yang ingin membuang sampah plastik dengan benar.

2. SORTING (PENYORTIRAN)

Setelah tahap collection, langkah selanjutnya dalam proses daur ulang plastik adalah penyortiran.Biasanya, plastik diurutkan berdasarkan beberapa cara yang umum. Contohnya seperti jenis plastik (bahan pembuatannya), warna plastik, atau bahkan cara pembuatannya.

Langkah dalam proses daur ulang plastik ini penting, mengingat setiap jenis plastik yang tidak sama harus mendapat perlakuan berbeda.

Terlebih lagi, terkadang beberapa fasilitas daur ulang hanya mampu mendaur ulang satu jenis sampah plastik saja.

Selain itu, pemisahan plastik berdasarkan jenis dan warna juga berhubungan dengan harga jual plastik cacahan.

Menurut praktisi daur ulang Indonesia, Marahalim Siagian, plastik bening harga jualnya lebih mahal dibandingkan yang berwarna.

3. WASHING (PENCUCIAN)

Tidak hanya pakaian, atau bahkan buah dan sayur yang harus dicuci. Plastik yang akan didaur ulang pun demikian sebelum menuju tahap lebih lanjut.

Tujuan dari langkah dalam caradaur ulang plastik ini adalah menghilangkan kotoran dan segala sesuatu yang tidak terbuat dari bahan plastik.

Seperti kita ketahui, banyak wadah dan kemasan memiliki label, perekat, atau bahkan sisa makanan yang perlu dihilangkan.

Alasannya, sampah non-plastik tidak dapat didaur ulang serta dapat menyebabkan produk akhir memiliki kualitas kurang baik.

4. RESIZING (PERUBAHAN UKURAN)

Salah satu tahap di dalam artikelmengenai cara daur ulang plastik ini, dilakukan dengan cara menghancurkan atau membuat butiran sampah plastik menjadi partikel yang lebih kecil.

Langkah ini akan meningkatkan luas permukaan plastik, sehingga membuatnya lebih mudah untuk diproses, dibentuk kembali, dan diangkut jika diperlukan.

Di samping itu, proses daur ulang plastik ini merupakan kesempatan terakhir untuk membuang sampah non-plastik yang tidak sengaja berhasil melewati 3 langkah sebelumnya.

5. IDENTIFIKASI DAN PEMISAHAN PLASTIK

Identifikasi dan pemisahan plastik maksudnya adalah saat partikel plastik kecil diuji untuk menentukan kualitas dan kelasnya.

Dalam tahap proses daur ulang plastik ini, kualitas pertama yang diuji yaitu tingkat kepadatannya.

Proses ini dilakukan dengan cara mengapungkan partikel di tangki air berukuran besar. Nantinya, partikel yang kurang padat akan mengapung. Sementara partikel yang lebih padat akan tenggelam.

Kemudian dilakukan klasifikasi udara untuk mengukur seberapa tebal atau tipisnya suatu partikel.

Langkah dalam proses daur ulang plastik ini dilakukan dengan cara menjatuhkan partikel ke terowongan angin kecil.

Nantinya, potongan yang lebih kecil akan terbang lebih tinggi ke atas terowongan. Sedangkan yang lebih besar akan berada di tingkat lebih rendah.

Di samping itu, terdapat dua faktor lain yang biasa diuji dalam proses daur ulang sampah ini, yaitu titik leleh dan warnanya. Tahap ini ditentukan dengan cara mengumpulkan serta menganalisis sampel dari setiap batch partikel plastik.

6. COMPOUNDING (PENGGABUNGAN)

Langkah terakhir dalam proses daur ulang plastik ini sering dinilai paling mengasyikkan. Terlebih lagi saat tahap ini, partikel akan dibuat menjadi bahan daur ulang yang nantinya dapat digunakan untuk produksi di masa mendatang.

Compounding merupakan tahap ketika partikel kecil dihancurkan dan dilebur menjadi pelet plastik. Selanjutnya, pelet ini dapat digunakan untuk produksi plastik lainnya