Cerita pendek dalam bahasa jawa “asal usule wulune manuk gagak”
Alkisah ada seekor Ular Sanca yang sedang mengeringkan air sungai. Mulutnya digunakan untuk menggigit dahan kayu di seberang sungai dan ekornya melilit pada pohon kayu lain di seberangnya lagi. Badannya yang panjang dan besar digunakan untuk membuang air sungai tadi. Dari pagi hingga siang kerjanya terus membuang air sungai. Hingga air sungai yang tadinya agak dalam sekarang hampir surut. Bahkan ikannya pun nyaris kehabisan air. Ikan-ikan yang terdapat di sungai itu bergelepar-gelepar kehabisan nafas. Tiba-tiba datanglah seekor burung Gagak yang sedang kelaparan. Waktu melihat di sungai banyak ikan, dia langsung menyantapnya satu per satu. Ketika hampir kenyang dia baru tahu, ternyata ikan-ikan yang bergeleparan itu hasil tangkapan Sang Ular Sanca. Tetapi karena dia rakus, Sang Gagak terus saja menyantap ikan-ikan itu sampai habis.
Ketika Sang Ular tahu bahwa ikan hasil tangkapannya habis di makan Sang Gagak, Sang Ular pun tidak diam saja, lalu Sang Ular turun. Dia langsung mengejar Sang Gagak yang sedang diam, dan Sang Gagak pun langsung terbang ke pohon kiara, Sang Ular tidak tinggal diam, dia langsung pergi menuju pohon kiara saat Sang Gagak lengah. Sang Gagak kaget ketika ia melihat Sang Ular ada di depannya, dan Sang Gagak pun langsung terbang jauh sekali. Sang Ular pun mengejar Sang Gagak sampai lelah dan tibalah di suatu kampung. Kebetulan di kampung itu ada yang lagi mencelup pakaian. Mencelup yaitu mengubah warna pakaian, misalnya pakaian putih di celupin ke wadah pencelup lain. Sang Gagak langsung masuk ke dalam wadah pencelup yang berwarna hitam. Saat keluar dari wadah pencelup warna bulu Sang Gagak menjadi hitam. Sesudah keluar dari wadah pencelup, Sang Gagak kaget karena ada Sang Ular yang terengah – engah karena cape. Sang Ular bertanya sambil marah “ Hey burung hitam“!. Tidak menemukan Gagak? Tadi kesini larinya! . Karena takut Sang Gagak menjawab dengan bahasa Melayu. “engga! engga!“. Katanya. Beginilah cerita yang menyebabkan bulu Sang Gagak menjadi hitam, dan begini suaranya. “ gak! gak!. Katanya.
Asalmula gagak berbulu hitam
Jaman dahulu kala gagak berbulu puith. Kenapa sekarang bulunya hitam….?, begini ceritanya.
Alkisah ada ular sanca sedang membuang air sungai.mulutnya menggigit pohon kayu di sebrang sana, ekornya membelit ke pohon kayu sebelah sini. Dari pagi sampai siang kerjanya hanya membuang air . sungai yang tadinya penuh sekarang airnya berkurang.ikan nya juga sudah banyak yang kelihatan.
Ada seekor gagak yang sedang lapar. Melihat banyak ikan di sungai langsung saja di makan. Awalnya gagak tidak tahu bahwa ikan itu hasil kerja ular. Meskipun gagak tahu, tapi terus saja ikan itu di makan, sampai habis karena lapar. Entah ikannya sedikit atau memang gagaknya rakus, semua ikan di sungai itu habis semua.
Begitu ular tahu ikannya habis, langsung mengejar gagak. Gagak segera terbang terus hinggap di pohon beringin. Ular mengejar naik keatas pohon. Gagak tahu ular naik pohon mengejarnya,langsung terbang lagi sangat jauh. Tapi kemana saja gagak terbang oleh ular dikejar terus, ahirnya gagak merasa sangat lelah sekali.
Waktu gagak terbang di kejar ular, sampai ke sebuah kampung. Kebetulan di kampung itu ada orang yang sedang nyelep pakaian. Nyelep itu merubah warna pakaian. Kalau baju putih ingin jadi hijau dicelep dengan warna hijau. Kalau ingin hitam dicelep dengan warna hitam. Tukang celep dahulu berkeliling k kampung kampung. Waktu itu tukang celep sedang nyelep pakaian warna hitam. Gagak sangat takut oleh ular, masuk kedalam pijanan yaitu tempat untuk nyelep.entah bagaimana masuk dan keluarnya dari pijanan tidak diceritakan apakah waktu itu tukang celepnya tidak ada sehingga gagak keluar masuk dari pijanan, atau tukang celepnya ada tapi waktu gagak masuk dibiarkan! yang jelas begitu gagak keluar dari pijanan rupa nya berubah jadi hitam.
Begitu gagak keluar, datang ular terengah-engah kecapaian. Gagak sangat kaget, tidak menyangka ular mengejar begitu cepat.
Ular sanca nanya sambil marah ke gagak, “ Hey burung hitam! Tidak menemukan gagak? Barusan larinya kesini!”
Gagak sangat takut menjawab nya dengan bahasa melayu, “ Engga! Engga!” katanya.
Begitu ceritanya kenapa bulu gagak warnanya hitam dan suaranya, “ Gaak! Gaak!”