Sebutkan 3 faktor penghambat kerjasama​

Posted on

Sebutkan 3 faktor penghambat kerjasama​

Jawaban:

Ingin Menang sendiri , mementingkan diri sendiri , tdk bertanggung jawab , mendahulukan kepentingan pribadi

Penjelasan:

MAAF SALAH

Jawaban:

Menurut Patrick Lencioni, terdapat 5 hambatan yang membuat tim menjadi tidak kohesif dan efektif:

1. Kurangnya kepercayaan antar anggota tim. Pada dasarnya, hambatan ini terjadi karena anggota tim tidak bersedia menampilkan sisi rentannya kepada sesama anggota tim. Mereka tidak mau terbuka mengenai kelemahan dan kekurangan diri, kesalahan yang dilakukan, serta kebutuhan untuk meminta bantuan rekan-rekannya. Keadaan ini membuat tim kesulitan untuk membangun kepercayaan yang merupakan fondasi penting dalam kerja sama tim.

2. Ketakutan terhadap konflik. Tim yang tidak saling percaya satu sama lain, tidak akan bersedia untuk terlibat dalam konflik yang terbuka dan konstruktif. Mereka lebih memilih untuk menyimpan pendapat yang mereka miliki ketimbang berdebat dengan rekan satu timnya. Anggota tim memilih untuk mempertahankan keharmonisan (palsu) dalam tim.

3. Kurangnya komitmen dalam tim. Keengganan tim untuk terlibat dalam konflik mengakibatkan kurangnya komitmen anggota terhadap tim. Komitmen dalam konteks kerja sama tim berfokus pada pembuatan rencana dan pengambilan keputusan. Ketika anggota tim tidak memberikan pendapatnya dalam diskusi (karena takut terlibat konflik), mereka akhirnya tidak benar-benar terlibat dalam keputusan yang diambil oleh tim.

4. Menghindari pertanggungjawaban. Tanpa adanya komitmen terhadap perencanaan dan pengambilan keputusan yang diambil oleh tim, anggota tim tidak dapat meminta pertanggungjawaban kepada rekan kerjanya. Mereka ragu-ragu untuk memberikan feedback kepada rekan kerja terkait dengan performanya dalam tim. Mereka memilih untuk tidak mengingatkan rekan kerjanya mengenai standar performa yang tinggi demi menghindari ketidaknyamanan antar anggota tim.

5. Ketidakpedulian terhadap hasil yang diperoleh tim. Tanpa adanya pertanggungjawaban, anggota tim akhirnya lebih fokus pada tujuan pribadi ketimbang tujuan tim. Kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban kepada rekan kerja, menciptakan lingkungan dimana anggota tim tidak peduli terhadap hasil yang diperoleh secara tim. Mereka cenderung mencari pengakuan untuk diri sendiri dengan mengorbankan tujuan tim.