Kronologis peristiwa sumpah pemuda​

Posted on

Kronologis peristiwa sumpah pemuda​

Jawaban:

Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Penjelasan:

Kronologis Peristiwa Sumpah Pemuda

Dalam kongres yang kedua yang di pimpin oleh Soegondo Djoyopuspito ini diadakan pada tanggal 27-28 november 1928 di sebuah rumah di jalan Kramat 106 Jakarta. Sebelum putusan kongres dilaksanakan, W.R Supratman yang berjudul Indonesia Raya. tibalah dalam putusan kongres kedua, pada tanggal 28 oktober 1928 seluruh organisasi kebangkitan melebur dalam satu wadah bernama Indonesia Muda. dan tersatukan pada saat Sumpah Pemuda di bacakan.

pada 15 November 1925, diadakan pertemuan yang di hadiri oleh Jong Bond, Pelajar Minahasa, Sekar Rukun, dan Peminat Perorangan untuk membentuk panitia kongres pertama. hasil pertemuan itu adalah adanya Kongres Pemuda Pertama yang diadakan tahun 1926. dalam kongres ini, para tokoh di sarankan untuk melebur organisasi kebangkitan di tanah air untuk mempersatukan misi. belum ada hasil, lalu diadakan fusi organisasi yang mendorong terjadinya kongres Pemuda Kedua

Pada tahun 1908, Belanda memberlakukan Politik Etis. Sejak saat itu pemuda pemuda Indonesia di beri pendidikan yang layak. Dan didirikan sekolah Belanda untuk masyarakat Indonesia, salah satunya adalah gedung STOVIA. Para pemuda pun memanfaatkan kesempatan ini, dan banyak pemuda Indonesia yang mengikuti sekolah untuk menempuh pendidikan . Lalu lahirlah kaum kaum terpelajar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pendidikan mereka yang ke barat baratan justru membuka pikiran mereka akan kemerdekaan.

Jawaban: Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Keduayang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".


Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.  Penulisan menggunakan ejaan van Ophuijsen.Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Penjelasan: