2005 2006
penjualan Rp 84.000.000,- Rp 89.100.000,-
laba (rugi) Kotor (Rp 10.500.000),- (Rp 20.250.000,-)
informasi tambahan
harga jual Rp 800,00 Rp 1.100,00
HPP perunit Rp 900,00 Rp 850,00
ditanya:
Anda Analisis sebab terjadinya perubahan laba kotor
Ada contoh soal berikut
Pada tahun 2005 :
Penjualan => 105.000 unit x Rp 800 = Rp 84.000.000
HPP => 105.000 unit x Rp 900 = 94.500.000
Terjadi rugi kotor karena HPP lebih besar dari nilai Penjualan, sehingga :
Rugi kotor => 84.000.000 – Rp 94.500.000 = (Rp 10.500.000)
Tahun 2006 :
Penjualan => 81.000 unit x Rp 1.100 = Rp 89.100.000
HPP => 81.000 unit x Rp 850 = Rp 68.850.000
Terjadi laba kotor karena Penjualan lebih besar dari nilai HPP-nya, sehingga :
Laba kotor = Rp 89.100.000 – Rp 68.850.000 = Rp 20.250.000
Dapat dilihat pada tahun 2005 perusahaan menderita rugi kotor, sedangkan tahun 2006 perusahaan mendapat laba kotor atas penjualannya. Hal ini terjadi, karna harga pokok produk per unit pada tahun 2006 mengalami kenaikan dari Rp 800/unit menjadi Rp 1.100/unit ini mengakibatkan nilai penjualan pada tahun 2006 mengalami kenaikan. Sedangkan harga/unit HPP-nya mengalami penurunan dari Rp 900/unit menjadi Rp 850 unit mengakibatkan nilai HPP pada tahun 2006 mengalami penurunan. Karena laba kotor hanya terjadi jika nilai penjualan lebih besar dari nilai HPP-nya.