pengaruh perubahan dari jalur sutera menjadi jalan laut dalam perdagangan yang dilakukan pedagang india dan cina bagi indonesia adalah…..???
Jawaban:
Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Cina, sebenarnya dimulai dengan adanya proses perdagangan antara India (Asia Selatan) dengan Cina (Asia Timur).
Hubungan dagang antara India dan Cina pada mulanya dilakukan melalui jalur darat, yang dikenal dengan jalur sutera. Jalur Sutera membentang dari CIna – melewati Asia Tengah – sampai ke Eropa. Komoditas utama yang diperdagangkan saat itu adalah kain sutera dari Cina, sehingga jalur perdagangan tersebut dikenal dengan istilah jalur sutera. Selain kain sutera, wewangian dan rempah – rempah juga menjadi komoditas utama yang laris di Eropa.
Akan tetapi sejak awal dari abad Masehi, jalur ini kemudian dialihkan melalui jalur laut. Hal tersebut dikarenakan situasi jalan darat di Asia Tengah sudah tidak aman lagi.
Jalan laut yang paling dekat dari India ke Cina adalah melalui Selat Malaka.
Rute perdagangan yang baru ini kemudian membawa pengaruh dan keuntungan yang besar bagi masyarakat di Indonesia. Karena pada saat itu kepulauan Indonesia, menjadi tempat pemberhentian (transit) bagi para pedagang Cina dan pedagang India.
Masyarakat Indonesia juga ternyata ikut menjadi aktif dalam kegiatan perdagangan tersebut, sehingga kemudian terjadilah kontak hubungan di antara Indonesia dengan kedua negara (Indonesia – India dan Indonesia – Cina).
Jawaban:
Jalur Sutera adalah jalur perdagangan internasional kuno dari peradaban China yang menghubungkan wilayah barat dan timur.
Jalur tersebut mempertemukan pedagang dari barat dan timur untuk melakukan aktivitas perdagangan.
Diambil dari buku The Silk Road in World History (2010) karya Xinru Liu, istilah jalur Sutera tidak pernah ditemukan dalam catatan sejarah China. Namun pada abad ke-18 peneliti asal Jerman, Von Ricthofen menamainya The Silk Road.
Munculnya Jalur Sutera
Jalur Sutera dihubungkan oleh pedagang, pengelana, biarawan, prajurit, dan nomaden dengan menggunakan karawan dan kapal laut.
Jalur tersebut menghubungkan Chang'a, China dengan Antiokhia, Suriah, serta tempat lainnya. Pengaruh jalur tersebut terbawa hingga Korea dan Jepang.
Jalur ini menjadi tonggak awal bertemunya peradaban-peradaban maju yang hidup zaman tersebut.
Sehingga keberadaan Jalur Sutera memiliki kejayaan pada masanya. Jalur Sutera tak hanya dikenal sebagai jalur perdagangan, melainkan juga dalam pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Jalur Sutera terbagi menjadi dua, yaitu jalur utara dan selatan.
Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea. Dari situ menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.
Sedangkan rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melewati Levant ke Mesir dan Afrika Utara.