buatlah 20 nama bakteri, Pengamatan bakteri dari bentuk, cara memperoleh makanan, kebutuhan oksigen dan peranan

Posted on

buatlah 20 nama bakteri, Pengamatan bakteri dari bentuk, cara memperoleh makanan, kebutuhan oksigen dan peranan

Jawaban:

akteri sering kali dianggap sebagai organisme yang merugikan bagi manusia. Tentu saja karena banyak penyakit yang disebabkan oleh organisme ini. Katakan saja TBC, atau tetanus.

Tapi, perlu diketahui pula bahwa ternyata ada tak sedikit juga bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Bakteri pada fermentasi makanan, misalnya, atau yang ada dalam tubuh kita, atau dia yang bertugas sebagai pengurai atau dekomposer. Intinya, banyak.

Dan ini tak lain lantaran bakteri sendiri pada dasarnya memang memiliki banyak jenis, dengan peran dan fungsi yang berbeda-beda pula. Jika dirinci, organisme ini bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk, pewarnaan Gram, suhu, dan kebutuhan oksigennya.

Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak tulisan berikut.

Klasifikasi Berdasarkan Bentuk

Jika dilihat dari bentuknya, bakteri dibagi menjadi bakteri coccus, bacilli, dan spiral.

Coccus memiliki bentuk bulat atau bujur telur. Jenis yang satu ini bisa hidup sendiri, tapi bisa juga hidup dalam formasi dengan bakteri sejenis lainnya. Dua coccus yang bergabung disebut diplococci, sementara empat coccus yang membentuk kotak disebut tetrad. Susunan yang umum didapatkan dari jenis ini adalah rantai bakteri yang disebut streptococci.

(Baca juga: Mengintip 4 Fase Pertumbuhan Bakteri, Apa Saja?)

Bacilli atau bacillus adalah kelompok yang membentuk batang, walaupun nama Bacillus juga digunakan sebagai genus. Kebanyakan bakteri di kategori ini berbentuk batang tunggal, walaupun ada juga diplobacilli yang muncul berpasangan dan streptobacilli yang muncul berantai.

Terakhir, spiral atau spirochetes adalah bakteri yang membentuk melengkung. Banyak jenis ini yang sifat tubuhnya kaku dan punya kemampuan untuk bergerak. Jenis spiral dibagi lagi menjadi vibrio, spirilla, dan spirochetes. Vibrio berbentuk seperti karakter koma, sementara spirilla punya struktur spiral yang kaku. Terakhir, Spirochetes membentuk spiral yang fleksibel.

Klasifikasi Berdasarkan Pewarnaan Gram

Ilmuwan asal Denmark Hans Christian Gram menemukan metode untuk mengklasifikasikan bakteri berdasarkan struktur pada dinding selnya. Ia membagi berdasarkan pemberian zat kimia pewarnaan dan mengelompokkannya menjadi dua jenis, yaitu Gram positif dan Gram negatif.

Gram positif mampu mempertahankan pewarna kristal violet yang diujikan. Artinya, jenis ini memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal atau berganda. Kebanyakan bakteri jenis ini memunyai asam teitoik, tidak punya ruang periplasmik, dan tidak punya membran luar. Jenis ini juga rentan terhadap kekeringan, tapi tidak terlalu resisten terhadap antibiotik. Dinding selnya hanya terdiri dari satu lapisan dan kandungan di dinding selnya rendah.

Sementara itu, Gram negatif tidak mempertahankan warna violet dan berwarna lebih merah atau merah muda. Jenis ini lebih tahan terhadap antibodi karena memiliki dinding sel yang sulit ditembus. Peptidoglikan pada bakteri Gram negatif cenderung tipis dan tidak memiliki asam teitoik, ruang periplasmik, dan memiliki membran luar.

Klasifikasi Berdasarkan Suhu

Jika dibagi berdasarkan kemampuan adaptasinya terhadap suhu, bakteri ada tiga jenis, yaitu thermophile, mesophile, dan psychrophile.

Thermophile mampu bertahan di lingkungan bersuhu tinggi, yaitu 41-122 derajat celsius. Jenis ini biasanya ditemukan di wilayah hangat di Bumi, seperti mata air panas, lautan dalam hidrotermal, dan kompos.

Sementara itu, mesophile adalah jenis yang pertumbuhan optimalnya berada di suhu sedang, yaitu 20-45 derajat celsius. Biasanya, jenis ini terdapat pada keju dan yogurt. Sebagian besar patogen yang menyerang manusia juga termasuk pada mesophile.

Terakhir, psychrophile adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dan bereproduksi di suhu dingin, dari 20-10 derajat celsius. Ciri-cirinya adalah membran sel lipid yang secara kimia tahan terhadap suhu dingin dan sering membuat protein antibeku untuk menjaga cairan internal dan DNA mereka.

Klasifikasi Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibagi menjadi aerobik, anaerobik, anaerobik fakultatif, dan micro-aerophilic.

Aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan respirasi seluler. Jenis ini menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme senyawa seperti karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi. Jenis ini juga dapat menghasilkan lebih banyak energi ATP daripada respirasi anaerobik atau fermentasi, tapi ia rawan terkena stres oksidatif.

Jenis selanjutnya adalah anaerobik. Anaerobik dibagi menjadi tiga, yaitu anaerobik obligat, anaerobik aerotoleran, dan anaerobik fakultatif.

Anaerobik obligat adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Malah, jenis ini bisa mati jika terkena oksigen, walaupun dengan kadar yang berbeda-beda.

Penjelasan:

THANK YOU