Apakah Human PreHistory Sudah Mengenal Kepercayaan?

Posted on

Apakah Human PreHistory Sudah Mengenal Kepercayaan?

Ya. Berdasarkan hasil peninggalan budaya sejak masa bercocok tanam berupa bangunan-bangunan megalitikum dengan fungsinya sebagai tempat-tempat pemujaan atau penghormatan kepada roh nenek moyang, maka diketahui bahwa masyarakat pada masa itu sudah menghormati orang yang sudah meninggal. (Kepercayaan ini disebut Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang), Setelah kepercayaan masyarakat terhadap roh nenek moyang berkembang, kemudian muncul kepercayaan yang bersifat animisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa, Kepercayaan dinamisme mengalami perkembangan yang tidak jauh berbeda dengan kepercayaan animisme. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap banda memiliki kekuatan gaib. Sejak berkembangnya kepercayaan terhadap roh nenek moyang pada masa kehidupan masyarakat bercocok tanam, maka berkembang pula kepercayaan yang bersifat dinamisme. Perkembangan kepercayaan dinamisme ini, juga didasari oleh suatu pengalaman dan masyarakat bersangkutan. Pengalaman-pengalaman itu terus berkembang secara turun temurun dan generasi ke generasi hingga sekarang mi. Misalnya, sebuah batu cincin dipandang mempunyai kekuatan untuk melemahkan lawan, dan yang terakhir adalah Kepercayaan monoisme. kepercayaan monoisme adalah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan ini muncul berdasarkan pengalaman-pengalaman dan masyarakat. Melalui pengalaman itu, pola pikir manusia berkembang.