Ringkasan kisah merak dan gagak putih yg bener ya banyak poinnya lo! ​

Posted on

Ringkasan kisah merak dan gagak putih yg bener ya banyak poinnya lo! ​

Jawaban:

Cerita Gagak dan Merak

Dulu, di Myanmar burung merak dan burung gagak berwarna putih bersih.

Penampilan mereka jaman dulu berbeda dengan penampilan mereka sekarang,

namun sifat mereka tidak berubah. Burung gagak adalah pengurus rumah tangga

yang buruk, sarangnya selalu kotor dan tidak teratur, ditambah lagi dia jarang mandi,

maka dari itu bulunya selalu kotor. Merak memiliki sifat yang bertolak belakang, dia

rapi dan bersih, sarangnya selalu rapi, dan merak selalu mandi beberapa kali sehari,

maka dari itu bulunya berwarna putih bersih.

Merak sangat kawatir dengan sifat gagak. suatu hari ia melihat gagak makan

sembarangan. "Jangan makan makanan busuk, biji dan buah segar jauh lebih baik

bagimu", ujar merak kepada gagak, Tapi dasar malas, si gagak tetap saja memakan

makanan yang diperolehnya tanpa harus bekerja.

Suatu hari gagak datang dengan tubuh penuh dengan lumpur, ia melihat tubuh

merak yang putih bersih dan mengkilat. "Apakah hari ini kau habiskan untuk mencuci

bulumu?" tanya gagak kepada merak. "Ya benar, tampaknya bulumu juga perlu di

cuci, gagak" Sahut merak. dengan malas gagak menyetujui tawaran itu.

dan seketika gagak berubah menjadi hitam. Setelah selesai si gagak langsung

menyerbu bangkai tupai yang terapung di sungai itu.

Sejak kejadian itu, burung merak memiliki bulu yang indah sedangkan bulu gagak

berwarna hitam.

Akibat tidak bisa menahan nafsu makan dan kurang sabar gagak tidak memiliki bulu

indah yang berwarna – warni.

Penjelasan:

maaf klo salah:)

Jawaban:

Keduanya memiliki warna bulu yang sama, yaitu putih! Namun, sifat mereka sangat bertolak belakang. Merak adalah seekor burung yang rapi, bersih, serta sangat memperhatikan penampilan.

Sebaliknya Gagak makan sembarangan, jarang mandi, tidak mempedulikan  penampilan, bahkan sarangnya pun kotor. Merak sering menegur temannya itu.

 Ia khawatir dengan cara makan Gagak yang jorok dan tidak memperhatikan akibatnya bagi tubuh. Gagak memang sering makan bangkai hewan yang tergeletak di tanah. “Jangan makan makanan yang busuk, Gagak. Makanlah biji dan buah segar, itu jauh lebih baik bagi tubuhmu,” kata Merak suatu hari. Tetapi, Gagak tidak mempedulikan anjuran temannya.

Suatu sore, Gagak datang dengan tubuh kotor penuh lumpur. Sementara Merak di sore itu masih terlihat putih mengkilap. “Wah, pasti hari ini kamu menghabiskan lagi waktumu untuk mencuci bulumu dan bersolek seharian,” ujar Gagak. “Iya, dong.

Konon di Myanmar, hidup dua ekor burung, yaitu Merak dan Gagak. Penampilan mereka dahulu berbeda dengan apa yang kita lihat saat ini.

Keduanya memiliki warna bulu yang sama, yaitu putih! Namun, sifat mereka sangat bertolak belakang. Merak adalah seekor burung yang rapi, bersih, serta sangat memperhatikan penampilan.

Sebaliknya Gagak makan sembarangan, jarang mandi, tidak mempedulikan penampilan, bahkan sarangnya pun kotor. Merak sering menegur temannya itu.

Ia khawatir dengan cara makan Gagak yang jorok dan tidak memperhatikan akibatnya bagi tubuh. Gagak memang sering makan bangkai hewan yang tergeletak di tanah. “Jangan makan makanan yang busuk, Gagak. Makanlah biji dan buah segar, itu jauh lebih baik bagi tubuhmu,” kata Merak suatu hari. Tetapi, Gagak tidak mempedulikan anjuran temannya.

Suatu sore, Gagak datang dengan tubuh kotor penuh lumpur. Sementara Merak di sore itu masih terlihat putih mengkilap. “Wah, pasti hari ini kamu menghabiskan lagi waktumu untuk mencuci bulumu dan bersolek seharian,” ujar Gagak. “Iya, dong.

Tampaknya kamu juga perlu melakukan hal itu” kata Merak. “Ayo, aku bantu kamu untuk mencuci bulumu agar putih kembali” Merak menawarkan. Merak pun dengan sabar mencuci bulu Gagak. Sambil melakukannya, Merak berkata “Seandainya kita berdua memiliki bulu berwarna-warni, pasti akan lebih menarik. Kita akan menjadi burung-burung terindah di dunia. Yuk, Gagak kita bergantian mengecat bulu di tubuh kita agar indah berwarnawarni.” Walaupun tidak terlalu bersemangat, Gagak mengikuti saja ajakan temannya itu.

Ia pun mengecat bulu Merak terlebih dahulu. Indah berwarna-warni! Ketika berkaca di air kolam, Merak puas sekali dengan hasil kerja Gagak. “Terima kasih, teman! Sekarang penampilanku semakin menawan”, kata Merak. Lalu, Merak siap bergantian untuk mengecat bulu tubuh Gagak. Ketika akan memulai pekerjaannya, tiba-tiba Gagak melihat ada bangkai seekor tupai mengapung di kolam. Gagak tak sabar ingin menyantap bangkai tersebut. “Ayo, Merak. Cepatlah!” kata Gagak tak sabar. “Sabar Gagak, aku sedang memilih warna agar hasil pekerjaanku sama indahnya dengan hasil pekerjaanmu,” kata Merak. “Tak usahlah repot-repot. Cat saja buluku dengan satu warna. Hitam saja! Biar cepat selesai dan aku bisa segera makan“.dia sudah tidak sabar

Penjelasan:

maaf kalo salah semoga membantu terimakasih