Apa yang mendorong para tokoh pergerakan nasional untuk mendirikan pendidikan sendiri bagi anak Bumiputera

Posted on

Apa yang mendorong para tokoh pergerakan nasional untuk mendirikan pendidikan sendiri bagi anak Bumiputera

Program pendidikan dari pemerintah kolonial mendapat tanggapan yang antusias dari rakyat Indonesia. Tetapi sangat disayangkan, tidak semua anak yang berminat dapat ditampung. Kondisi ini disebabkan masih terbatasnya jumlah dan daya tampung sekolah serta pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Kebijakan pemerintah ini membuat pendidikan disalahartikan.

Sekolah tidak lagi dipahami sebagai ajang kegiatan belajar mengajar, melainkan sebagai sarana menaikkan status sosial. Dengan bersekolah orang bukan berharap makin menyadari tugas dan pengabdiannya bagi bangsa, tetapi ingin meningkatkan kedudukannya di tengah masyarakat.

Di tengah kerancuan tujuan menempuh pendidikan itu, tampil para pendidik bumiputera yang bertekad mendayagunakan pendidikan sebagai ajang penggemblengan para putera bangsa. Tekad itu mereka lakukan dengan mendirikan pergurunan kebangsaan. Sesuai dengan namanya, perguruan ini berupaya merangkul semua pemuda bumiputera tanpa membedakan dari kalangan manapun,

Perguruan ini bertujuan mendidik angkatan muda bumiputera agar menjiwai kebangsaan Indonesia. Untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar ditanamkan semangat anti penjajahan sekaligus kecintaan akan tanah air. Dengan tertanamnya jiwa kebangsaan itu, para pemuda bumiputera nantinya akan dapat diandalkan sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan.