Aku punya tugas, materinya hasil penelitian baru dibuat makalah. kelompok ku diberikan tema ” disiplin di rumah ” minta dong materi tentang disiplin di rumah dan pokok penelitian sesuai tema thanks

Posted on

Aku punya tugas, materinya hasil penelitian baru dibuat makalah. kelompok ku diberikan tema ” disiplin di rumah ”
minta dong materi tentang disiplin di rumah
dan pokok penelitian sesuai tema
thanks

Jawaban Terkonfirmasi

Disiplin Rumah , Sekolah

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari
kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.
Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa
pengertian.

Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan
terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.
Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar
dapat berperilaku tertib.

Dengan disiplin, seseorang itu
diharapkan bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan
menjauhi larangan tertentu baik disekolah, dirumah dan dimasyarakat.
Tetepi tidak bertujuan untuk mengurangi kebebesan dan kemerdekaan
seseorang, tetapi ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar
kepadanya dalam batas-batas kemampuannya. Akan tetapi, jika kebebasan
itu terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan yang sangat ketat
maka seseorang itu akan memberontak dan mengalami frustasi.

Dengan pendapat itu, disiplin yang dilaksanakan dirumah, disekolah dan
dimasyarakat oleh seseorang akan mampu belajar hidup dengan pembiasaan
yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya untuk
bekal hidup dikemudian hari.

1. DISIPLIN RUMAH
Pada
dasarnya, penanaman disiplin yang dilakukan oleh orang tua dirumah
bertujuan untuk mengatur perilaku anak agar menjadi anak yang baik.
Namun kenyataannya, sering kali disiplin diterapkan secara kaku tanpa
melihat kebutuhan perkembangan anak. Dengan pengertian lain, dalam
menanamkan disiplin, sering kali dipakai ukuran-ukuran orang dewasa.
Terkadang disiplin diterapkan secara tidak konsisten, misalnya anak
dihukum karena melakukan perbuatan yang salah, namun pada kesempatan
lain si anak dibiarkan saja walaupun melakukan perbuatan yang sama.
Anak memerlukan gambaran yang jelas tentang tingkah laku yang
diperbolehkan dan yang dilarang. Si anak merasa lebih aman apabila ia
mengetahui secara pasti batas-batas perbuatan yang diizinkan. Cara
menyatakan batasan pun harus dipikirkan dengan baik. Harus dicari jalan
bagaimana mengemukakannya dengan tetap menghormati harga diri anak tanpa
melukai perasaannya. Memberikan larangan harus dilakukan dengan
mengungkapkan kewibawaan, bukannya penghinaan dan cemoohan.
Banyak
orang tua di zaman sekarang yang memanjakan anak dan menafsirkan
tindakan demikian sebagai pernyataan cinta. Namun sebenarnya, tindakan
itu merupakan tambahan pada teknik orang malas
Menjalankan disiplin
harus dengan suasana tenang. Penyampaian atau penjelasan arti disiplin
harus dilakukan dengan lemah lembut dan akrab. Hal tersebut akan
menolong si anak untuk menyadari kesalahannya dan mendorong dia
memperbaikinya. Namun dalam hal ini, sering kali orang tua bertindak
salah. Saat memberi nasihat atau memperbaiki kesalahan anak, orang tua
melakukannya sambil marah. Marah ketika mendisiplin hanya akan membuat
anak kehilangan harga diri di mata orang tuanya. Hal tersebut juga dapat
membuat si anak merasa kebingungan dan tidak dapat mengubah
perbuatannya yang salah.
Dalam mendisiplin anak, hendaknya orang tua
bisa bersikap tenang dan tidak melakukannya dengan marah, agar si anak
menjadi yakin bahwa orang tua tidak hanya sekadar menghukum, tetapi juga
mendisiplin mereka.

2.DISIPLIN SEKOLAH

Kedisiplinan
siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan
(tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang
meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam
berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain
sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah
berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan
dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah. Dalam pelaksanaan disiplin,
harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran
dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di
sekitarnya hanya akan sia-sia. Kedisiplinan mesti diterapkan secara
tegas, adil dan konsisten. Aturan disiplin diterapkan tanpa pandang bulu
dan berlaku bagi masyarakat sekolah. Ketidakadilan dalam menegakkan
disiplin hanya akan membuat ketidakjelasan dan kebingungan bagi siswa
serta hilangnya kewibawaan dan kepercayaan semua pihak terhadap
sekolah., Ketika kedisiplinan mulai menampakkan pertumbuhannya, sama
seperti biji tanaman yang baru tumbuh, benih itu mesti dijaga dan
dirawat dengan penuh kesabaran. Sebaiknya hindari menggunakan
ancaman-ancaman dan kekerasan karena hal itu hanya akan menjadi panasnya
terik matahari yang akan menghanguskan benih yang sedang tumbuh itu.
Perlu dipakai cara-cara yang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan
siswa sehingga mereka semakin jatuh cinta pada kegiatan belajar.
Dengan
cara ini, kedisiplinan akan disadari oleh semua pihak di sekolah. Dari
situlah setiap individu di dalam lembaga pendidikan itu belajar hidup
bersama dan belajar mengasah kepekaan moral mereka.