Jelaskan teori tentang bintang jatuh
Teori tentang bintang jatuh
Klasifikasi
dari meteorid yaitu meteor dengan unsur besi (siderid), unsur batu (aerolid),
campuran besi dan batu (siderolid). Siderid dan siderolid yang kemunculannya
hanya 5% dan 2% dari keseluruhan meteorit, umumnya digunakan untuk penjaga
rumah dan bahan keris pusaka. Aerolid meskipun kemunculannya 93% tapi umumnya
hilang di muka bumi karena rapuh sehingga hancur dalam perjalanan memasuki
atmosfer bumi. Aerolid ini terbagi atas dua yaitu Chondrite yang katanya
berumur 4.6 miliar tahun (umur tata surya) dan Achondrit.
element Hidrogen pada benda padat dimana sample yang digunakan
adalah meteorit dari Sangiran. Mereka publish penemuan ini di jurnal bertajuk
"Emission Elemental Qualitative Analysis of Sangiran Soil Layer Using
Laser-Induced Shock Wave Plasma Spectroscopy (LISPS)" dan
"Characteristics of Hydrogen Emission in Laser Plasma Induced by Focusing
Fundamental Q-sw YAG Laser on Solid Samples".
Ada teori yang menyebutkan bahwa apa yang banyak disebut orang-orang saat ini sebagai bintang jatuh adalah sebuah fenomena langit biasa, dimana ada sebuah meteorit-meteor ataupun batu-batuan angkasa yang kebetulan saat itu jatuh menuju ke arah bumi. Dan seperti yang diketahui bahwa bumi memiliki lapisan Atmosfer yang melindunginya dari serbuan benda-benda langit yang setiap saat menghujaninya. Dan dengan sabuk pelindung (atmosfer) ini, para penghuni bumi dapat sedikit merasa lega karena saat ada benda-benda langit yang jatuh ke arah bumi, maka benda-benda itu akan bergesekan terlebih dahulu dengan atmosfer bumi yang perlahan dapat mereduksi tingkat bahaya yang akan ditimbulkan benda-benda angkasa luar yang jatuh ke bumi tersebut. Saat melewati atmosfer inilah terjadi gesekan antara benda-benda langit itu (batuan dan sampah-sampah angkasa) dengan atmosfer bumi kita sehingga menimbulkan cahaya berpijar yang indah yang kemudian dikenal sebagai meteor dan juga bintang jatuh.