Peninggalan candi di kerajaan kutai beserta penjelasannya
Peninggalan candi di Kerajaan Kutai beserta penjelasaannya :
Prasasti Yupa
Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Kutai tang tertua dan benda ini telah menjadi bukti sejarah dari kerajaan bercorak Hindu di Kalimantan tersebut. Sebenarnya ada 7 prasasti Yupa yang masih bisa kita lihat saat ini.
Yupa merupakan tiang batu yang digunakan untuk mengikat kurban hewan maupun manusia yang dipersembahkan untuk para Dewa dan tiang batu tersebut terdapat sebuah tulisan yang dipahat. Berbagai tulisan yang terdapat pada tiang tersebut ternyata menggunakan bahasa Sansekerta atau huruf Pallawa. Akan tetapi dari ketujuh prasasti Yupa tersebut tidak ada yang disertai dengan tahun pembuatannya.
Peninggalan sejarah berupa prasasti Yupa tersebut berisi tentang kehidupan politik pada zaman itu. Pada prasasti yang pertama menceritakan tentang raja pertama dari Kerajaan Kutai yaitu raja Kudungga. Selain itu juga menceritakan tentang ketiga putra, salah satunya adalah Mulawarman yang terkenal sangat tegas dan dermawan.
Dimasa pemerintahan raja Mulawarman ini Kerajaan Kutai berada pada masa keemasannya. Dengan begitu raja Mulawarman diabadikan dalam salah satu prasasti karena terkenal dengan sifat dermawannya. Selain itu juga mempersembahkan 20 ribu ekor sapi kepada Brahman dan ia juga dikatakan sebagai cucu dari Kudungga atau anak dari Aswawarman yang keduanya juga dipengaruhi oleh berbagai budaya dari India.
Ketopong Sultan
Ketopong merupakan sebuah mahkota dari Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas dengan berat hampir mencapai 2 Kg. Sampai sekarang peninggalan tersebut masih ada dan disimpan di Museum Nasional Jakarta. Ketopong Sultan Kutai ini ditemukan pada tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kertanegara. Mahkota tersebut pernah dipakai oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman mulai tahun 1845 sampai tahun 1899.
Selain itu Ketopong ini juga pernah dipakai oleh beberapa Sultan setelahnya. Perlu diketahui juga, ternyata selain terbuat dari emas, mahkota tersebut juga dilengkapi dengan beberapa permata.
Ketopong yang berbentuk mahkota brunjung dan pada bagian muka berbentuk meru bertingkat dan memiliki hias spiral yang dikombinasikan dengan motif sulur. Pada bagian belakang dari mahkota tersebut juga terdapat sebuah hiasan yang berbentuk garuda mungkur berhias motif bunga. Carl Bock yang merupakan penulis dan juga penjelajah menyebutkan pada bukunya yang berjudul The Head Hunters of Borneomenuliskan jika Sultan Aji Muhammad ternyata mempunyai 6 sampai 8 orang pengukir emas yang secara khusus membuat ukiran emas dan juga perak untuk Sultan.
Kalung Ciwa
Kalung Ciwa merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang berhasil ditemukan di masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad pada tahun 1890 oleh beberapa penduduk yang tinggal di daerah Danau Lipan, Muara Kaman. Sampai saat ini Kalung Ciwa masih digunakan untuk perhiasan kerajaan dan ternyata sudah pernah dipakai Sultan pada masa penobatan Sultan yang baru.
saya mengetik tidak semua info karena tidak cukup. di google ada
14+ Contoh Peninggalan Kerajaan Kutai Beserta Keterangannya – Balubu
https://balubu.com › peninggalan-kerajaa…