Sebutkan kehidupan masyarakat politik,ekonomi,agama,dan sosial budaya dalam kerajaan Kutai .

Posted on

Dan sebutkn masa kejayaan & kemunduran kerajaan Kutai.
Tolong di bantu jawab ya dngn benar pliss

Sebutkan kehidupan masyarakat politik,ekonomi,agama,dan sosial budaya dalam kerajaan Kutai .

Jawaban:

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kutai

Kehidupan ekonomi pada masa kerajaan Kutai sangat didukung dengan lokasinya yang sangat strategis yaitu di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Letak kerajaan Kutai yang strategis membuat kegiatan ekonomi bertumpu pada bidang perdagangan dan pelayaran di sepanjang sungai tersebut.

Selain itu, ekonomi di kerajaan Kutai juga berasal dari sektor pertanian dan peternakan. Dari sektor pertanian dapat menunjang kegiatan perdagangan, sementara dibidang peternakan dibuktikan dengan penjelasan dalam isi Yupa, disitu dijelaskan bahwa raja memberi sedekah 20 ribu ekor sapi kepada para Brahmana. Artinya peternakan pada masa ini benar-benar telah maju. Analisis kehidupan ekonomi kerajaan Kutai ini berdasarkan bukti dan fakta yang ada.

Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Kutai

Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kutai juga dapat kita ketahui dari isi prasasti yang ditulis pada tiang batu, atau disebut Yupa. Dari informasi yang didapat, masyarakat di Kutai telah terpengaruh oleh peradaban India dengan kepercayaan Hindu yang telah masuk dan berkembang pesat.

Sebagian besar masyarakat mengikut rajanya yang telah menerima unsur budaya yang datang dari India. Namun masih banyak juga masyarakat yang masih menganut kepercayaan dari para leluhurnya. Unsur budaya yang masih disesuaikan dengan tradisi yang ada, maka terjadilah akulturasi.

Kehidupan Budaya Kerajaan Kutai

Prasasti yang ditulis dalam tiang batu merupakan ciri khas kebudayaan kerajaan Kutai. Yupa ditulis menggunakan huruf Pallawa, hal ini kemudian memunculkan fakta bahwa adanya pengaruh dari India Selatan melalui prasasti ini. Tiang Batu atau disebut Yupa ini merupakan kelanjutan budaya nenek moyang bangsa Indonesia pada zaman Megalitikum (zaman batu besar).

Jika kita analisis, bentuk Yupa mirip dengan Menhir yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk memuja pra roh nenek moyang. Pada zaman kerajaan Kutai, yupa digunakan sebagai tempat korban (sapi) yang dipersembahkan kepada dewa.

Kehidupan Agama Kerajaan Kutai

Berdasarkan 7 buah Yupa, kita juga dapat mengetahui kehidupan agama di kerajaan Kutai. Sebelum masuknya pengaruh dari India, tepatnya pada masa raja Kudungga, masyarakat masih memegang kepercayaan nenek moyang asli dan tidak mengenal sistem kasta. Namun setelah masuknya pengaruh agama Hindu pada masa Aswawarmman, masyarakat banyak yang menganut agama Hindu dan mengenal sistem kasta.

Sistem kasta dalam agama Hindu di kerajaan Kutai dapat dibuktikan dalam isi Yupa tersebut, disitu dijelaskan bahwasanya raja mempersembahkan 20 ribu ekor sapi kepada Brahmana yang merupakan kasta tertinggi dalam agama Hindu. Tugu Yupa ini dibuat oleh para Brahmana yang dipersembahkan kepada raja akibat kebaikannya kepada para Brahmana.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Berdirinya kerajaan pada sebuah masa di wilayah tertentu pasti pernah mengalami masa keemasan, atau kejayaan. Saat dimana kerajaan mengalami kemajuan dalam segala aspek kehidupan ternyata pernah berlangsung di kehidupan Kerajaan Kutai.

Kapan Kerajaan Kutai mengalami masa Kejayaan?

Masa kejayaan Kerajaan Kutai berlangsung saat tahta kepemimpinan dipegang oleh anak dari Aswawarman yakni Mulawarman (cucu Kudungga, pendiri Kutai). Masa keemasan kerajaan ini disebabkan karena Mulawarman sangat bijaksana dan baik hati terhadap rakyatnya.

Salah satu prasasti yang membuktikan pernah berlangsungnya kejayaan Kerajaan Tarumanegara menyebutkan mengenai pemberian emas, tanah dan hewan ternak kepada kaum Brahmana. Untuk menghormati beliau, namanya kemudian dicantumkan dalam salah satu isi prasasti.

Salah satu yang mengagumkan adalah pemberian 20 ribu ekor sapi kepada Brahmana, bisa dibayangkan kedermawanan raja Mulawarman saat itu. Kejayaan juga ditandai dengan berkembangnya kegiatan ekonomi perdagangan dengan memanfaatkan letak Kerajaan Kutai yang sangat strategis.

Runtuhnya Kerajaan Kutai

Tewasnya Maharaja Dharma Setia oleh tangan raja Kertanegara bernama Aji Pangeran Anum Panji Mendapa memuat kerajaan Kutai berakhir alias runtuh. Kerajaan Kutai Kertanegara sendiri berbeda dengan Kutai Martadipura yang telah berdiri dari abad ke 4. Perlu kalian ketahui, pada perkembangan selanjutynya Kutai Kertanegara menjadi sebuah kerajaan yang bercorak Islam, tepatnya sejak tahun 1735 menjadi kesultanan yang dipimpin oleh seorang Sultan.

Runtuhnya Kerajaan Kutai meninggalkan beberapa catatan sejarah berupa peninggalan yang dapat dijadikan sumber referensi untuk tujuan penelitian lebih lanjut mengenai sejarah berdirinya Kutai. Seperti Prasasi Yupa, Ketopang (Mahkota) Sultan, Kura-kura emas, singgasana Sultan, Kelambung Kuning, Keris Bukut Kang, Tali Juwita dan masih banyak lagi.