Kisah sukses Irma Suyanti dimulai dari nol. Seperti umumnya penyandang disabilitas lainnya,Irma seringkali mendapat perlakuan diskriminatif dan tidak sama dengan orang lain karena kekurangan yang ia miliki. Dipandang sebelah mata,diejek, hingga diasingkan merupakan hal yang sering diterimanya. Namun,semangat yang terus menyala,membuat Irma Suyanti menjadi seorang perempuan yang tangguh. Irma percaya bahwa kekurangan tubuh yang ia miliki bukanlah hambatan untuk menjadi sukses. Ia sangat percaya bahwa jika Tuhan mengizinkan maka tidak ada yang tidak mungkin.
Sejak tahun 1999,setelah menikah dengan Agus Priyanto (seorang penyandang disabilitas juga), Irma berusaha untuk melawan keterbatasannya melalui usaha mandiri yang bermanfaat. Ia berusaha memanfaatkan kain perca menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Ia dibantu oleh suaminya membuat usaha keset dari kain perca yang didapatkan dari penjahit penjahit di lingkungannya. Di tangan Irma dan suaminya kain perca ini disulap menjadi keset yang menarik. Pada awalnya,untuk pemasaran, ia menawarkan produknya kepada tetangga yang membutuhkan dan dijual ke pasar terdekat.
Mungkin beberapa pembeli membeli keset buatan Irma karena merasa kasihan dengan kondisi Irma,bukan karena membutuhkan keset Akan tetapi,hal itu tidak menyurutkan semangat Irma dan suaminya untuk berusaha. Makin lama, usahanya makin bertambah. Ia pun tidak mampu mengatasi permintaan pelanggan. Selanjutnya Irma dan suaminya mencari orang untuk membantunya. Pada awalnya ia mengoptimalkan teman-teman penyandang disabilitas untuk membantu memproduksi. Harapannya adalah untuk memberikan bekal kepada teman-teman senasib agar lebih produktif.
Lambat laun produk yang ia hasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar sehingga produk yang dihasilkan pun makin banyak dan makin beragam. Tidak hanya keset saja,tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya kebutuhan tenaga kerja pun harus terus ditambah untuk memenuhi permintaan pembeli. Hingga saat ini jumlah tenaga yang mengolah kain perca telah mencapai 2500 orang,150 orang diantaranya adalah penyandang disabilitas. Bahkan Irma juga menyediakan tempat menginap bagi penyandang disabilitas yang bekerja di tempatnya.
selain penyandang disabilitas Irma juga memperkerjakan masyarakat sekitar desanya yaitu di desa Karangsari kecamatan buayan kabupaten kebumen selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar Irma juga melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara individual pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akhirnya telah menyebar ke seluruh kebumen maupun Jawa tengah
sejalan dengan perkembangan usahanya akhirnya berbagai kesempatan datang menghampirinya termasuk perhatian dari pemerintah daerah maupun provinsi Irma menerima berbagai undangan untuk mengikuti pameran produk salah satunya adalah kesempatan untuk memamerkan produknya di showroom mirik kementerian pemuda dan olahraga di Jakartaselain itu Irma juga pernah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran produk di Melbourne Australia bersama kemenpora
dengan adanya pengenalan produk inilah akhirnya produk dari Irma tidaknya beredar di dalam negeri saja tetapi mampu menembus pasar ekspor hingga saat ini Irma telah menciptakan puluhan jenis produk dari kain perca kualitas pun terus ditingkatkan demi terjaganya produk hingga saat ini produk yang dihasilkan telah diekspor ke Australia Jerman Turki dan Jepang
Irma telah menerima banyak penghargaan penghargaan tersebut antara lain : wirausahawati muda teladan dari kementerian pemuda dan olahraga (2007), perempuan berprestasi dari Bupati kebumen (2008), penghargaan dari Jaiki Jepang Jepang khusus untuk difoto dan penghargaan dari SCTV award 2012.
– Berdasarkan bacaan tersebut temukan pokok pikiran dari masing-masing paragraf!
Irma Suyanti penyandang disabilitas yang pimpin 2500 karyawan
Jawaban:
Irma adalah seorang perempuan yg kurang Baik dlm fisiknya tetapi dg tetp smgt dia mnjd wanita kuat dan saat itulah Irma ktemu jodohnya dn lalu menikah trs mempunyai usaha dg usaha y Irma pelan pelan berkembang dg mnjd pusat perbelanjaan dr org ke org dan pedagang lainya