Tuliskan kisah tentang kisaran naga

Posted on

Tuliskan kisah tentang kisaran naga

Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. 

Masyarakat takjub dan juga diliputi rasa takut melihat ular naga yang bahkan lebih besar dari pohon kelapa atau durian. Tubuh naga tersebut begitu panjang dan tubuh bagian atasnya pun tampak terselimuti oleh rerumputan dan lumut – lumut sekitar. Naga pun terus berkisar sembari menggoyang – goyangkan ekornya dan menyapu tumpukan tanaman sekitarnya dan bergeraklah ia menuju sungai yang meluap. Naga itu pun menghanyutkan dirinya ke sungai tersebut. Sungai tersebut bernama sungai silau yang mana bermuara di sungai Asahan, sesaat kemudian hilanglah si ular naga tersebut dari pandangan warga sekitar yang menontonnya dengan antusias. Nah, jadi begitulah asal mula nama Kisaran tercipta, yang mana berasal dari kisaran naga tadi (naga yang berkisar). Dan katanya legenda tersebut di ambil dari sebuah daerah yang bernama “Kisaran Naga” yang terletak di Kecamatan Kisaran Timur. Dan jika kita melewati jalanan di kisaran timur, jalanannya akan terlihat berkelok – kelok seperti ular. 

Ada banyak legenda berhubungan dengan kepunahan naga, salah satu agendanya melibatkan Sir Emile, seorang ksatria pemberani yang selesai berburu seribu naga. Seperti banyak orang lain, Sir Emilie menghabiskan bertahun-tahun mempelajari perilaku kejam dan jahatnya naga pada zamannya. Satu kesimpulan unik dan tidak biasa ditemukan, bahwa naga hidup dalam keadaan marah yang konstan, yang bisa menciptakan api dari mulut mereka.

Jadi, ketika ia memutuskan untuk menyelesaikan dengan naga terakhir, ia menukar baju dan senjata besinya dengan sesuatu yang agak tidak biasa, yaitu lelucon dan keranjang penuh es krim. Ketika naga pertama kali datang bermaksud memakannya, Sir Emile meneriakkan leluconnya itu. Lelucon yang bagus hingga membuat naga tertawa. Seperti yang diharapkan ksatria itu, naga itu pun mengeluarkan api dari mulutnya. Segera Sir Emile menawarkan es krim yang dibawanya.

Segar dan menyenangkan rasanya naga sekarang, setelah bertahun-tahun tenggorokannya selalu mengeluarkan api. Mengambil keuntungan dari naga  yang telah tenang sejenak, Sir Emile menawarkannya sepotong buah, dan naga itu pun merasa berada di surga.

Naga tidak biasanya makan buah atau sayuran, karena api dari mulut mereka membakar makanan tersebut dan meninggalkannya tanpa rasa. Jadi mereka lebih suka makan sapi atau manusia, yang meskipun hangus, setidaknya bisa dicicipi. Namun, ketika naga mencicipi buah segar untuk pertama kalinya, rasanya sangat senang dan penampilannya yang mengerikan pun mulai berubah.

Kalau selama ini makannya sungguh mengerikan, tetapi setelah beberapa hari itu, naga merasa lebih sehat, hidup, dan ia pun menghilang satu malam. Yang ada hanyalah kupu-kupu yang indah dengan warna-warni sayap yang besar.

Dan itu karena Sir Emile menggunakan beberapa lelucon yang bagus dan keranjang penuh es krim dan buah, membuat seribu naga menghialgn dan mengambil kehidupan baru dalam bentuk kupu-kupu yang indah.