Perhatikan Kutipan Novel Berikut! Serba susah, serba salah. Ini tak kuat, ini tak sanggup. Dan sementara itu pikiran dan semangat selalu dikacaukan dan diharubirukan oleh sesal tak putus, sedih tak berkesudahan. Teringat sawah dan rumah pusaka bapak, yang telah dijual dan dihabiskan! Terkenang kebaikan istri, yang telah meninggalkan dunia karena makan hati oleh perbuatan dan kelakukan diri sendiri. Di mana tinggal kemegahan selama ini.Akan pelengah-lengah pikiran dan akan pembeli nasi Mak Iyah mau tak mau. Ia pun bekarja juga menganyam topidari pandan seperti pada malam itu. Akan tetapi perasaannya selalu tergoda, semangatnya senantiasa terganggu! Isi penggalan novel tersebut mengungkapkan …. *

Posted on

Perhatikan Kutipan Novel Berikut! Serba susah, serba salah. Ini tak kuat, ini tak sanggup. Dan sementara itu pikiran dan semangat selalu dikacaukan dan diharubirukan oleh sesal tak putus, sedih tak berkesudahan. Teringat sawah dan rumah pusaka bapak, yang telah dijual dan dihabiskan! Terkenang kebaikan istri, yang telah meninggalkan dunia karena makan hati oleh perbuatan dan kelakukan diri sendiri. Di mana tinggal kemegahan selama ini.Akan pelengah-lengah pikiran dan akan pembeli nasi Mak Iyah mau tak mau. Ia pun bekarja juga menganyam topidari pandan seperti pada malam itu. Akan tetapi perasaannya selalu tergoda, semangatnya senantiasa terganggu! Isi penggalan novel tersebut mengungkapkan …. *

Penjelasan:

Novel adalah adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Penggalan novel di atas berisi penyesalan tokoh atas perbuatannya sendiri terhadap sawah, rumah pusaka bapak, istri, serta kemegahan hidupnya yang telah hilang. Hal tersebut dibuktikan oleh kalimat, "Teringat sawah dan rumah pusaka bapak, yang telah dijual dan dihabiskan! Terkenang kebaikan istri, yang telah meninggalkan dunia karena makan hati oleh perbuatan dan kelakukan diri sendiri."

Dengan demikian, isi penggalan novel tersebut mengungkapkan penyesalan tokoh atas perbuatannya sendiri.