Apa sajakah unsur intrinsik dalam sebuah puisi

Posted on

Apa sajakah unsur intrinsik dalam sebuah puisi

Tema

Ini adalah unsur intrinsik puisi yang paling penting. Tema merupakan gagasan utama atau pokok masalah yang melandasi sebuah puisi. Contoh dari tema adalah tema sosial, kesehatan, agama, pendidikan, dan banyak lagi. Tema memiliki arti yang luas, tidak seperti judul yang cenderung lebih spesifik.

Nada

Banyak orang bingung mengenai unsur intrinsik puisi yang satu ini. Nada bisa diartikan sebagai intonasi bisa pula tidak. Membaca puisi memang membutuhkan intonasi tersendiri yang tepat, berbeda dengan membacakan berita atau dongeng. Baik nada maupun intonasi itu sendiri dapat melambangkan sebuah perasaan. Ada nada tinggi yang melambangkan amarah, nada rendah melambangkan perasaan sedih dan kecewa, serta masih banyak lagi.

Rasa

Unsur intrinsik puisi yang satu ini berhubungan erat dengan nada. Seperti yang telah dikatakan bahwa nada melambangkan sebuah rasa. Rasa yang tercipta dalam puisi akan membawa pembaca turut merasakan suasana hati penulis. Entah itu rasa gembira, berdebar, waspada, atau kecewa.

Gaya bahasa

Inilah salah satu hal yang membedakan puisi dari karya sastra lain. Gaya bahasa terdiri atas diksi dan majas. Puisi jauh lebih kaya akan diksi dan majas daripada novel. Misalnya awan disebut sebagai mega, pelangi disebut sebagai bianglala, serta besar disebut sebagai akbar atau raya. Oleh karena itu, seorang penulis puisi harus menguasai lebih banyak kosakata daripada penulis novel.

Begitu pula dengan penguasaan majas. Penulis puisi harus memiliki pikiran yang logis dan luas. Ia bisa membandingkan dua hal yang tak umum menjadi masuk akal. Misalnya menggambarkan bola mata seperti bulan purnama atau menggambarkan matahari seperti koin yang terbakar. Kekayaan kosakata dan analogi menjadi daya tarik utama dari sebuah puisi.

Imajinasi

Puisi mutlak memerlukan imajinasi. Sebenarnya tak hanya puisi, novel pun memerlukan imajinasi. Unsur intrinsik puisi yang satu ini memang sangat penting, namun tak cukup mewakili ciri khas sebuah puisi.

Imajinasi adalah khayalan yang diciptakan oleh penulis. Khayalan ini membuat pembaca seolah turut melihat, membau, mendengar, meraba, dan merasa apa yang ingin disampaaikan penulis. Kerap seorang penulis menggunakan kata-kata yang mengandung kemampuan setiap indra tubuh agar khayalannya dapat dimengerti oleh pembaca. Contohnya adalah kalimat: aku melihat sebongkah batu berlian di bola matamu, angin malam membelai dan berbisik mesra menyampaikan pesan perpisahannya, dan banyak lagi.

Rima dan irama

Apa perbedaan dua hal tersebut? Rima adalah pengulangan atau pola bunyi dalam puisi. Kalian pasti akrab dengan puisi yang berpola abab, aabb, maupun aaaa. Tak mudah membuat pola kalimat demikian, maka kini sudah banyak puisi yang tidak menghiraukan rima. Akan tetapi, karena itulah seorang penulis yang tetap bisa menggunakan rima dalam puisinya dikatakan sebagai penulis yang hebat.

Sedangkan irama atau ritme memiliki definisi yang mirip dengan nada. Irama adalah tinggi rendah, cepat lambat, serta penekanan pada pembacaan puisi. Biasanya pada pola yang tetap, kita juga akan menjumpai irama puisi yang tetap.

Amanat

Unsur intrinsik puisi yang terakhir adalah amanat. Setiap karya sastra selalu memiliki pelajaran yang bisa dipetik oleh pembaca setelah menamatkannya. Meski lebih singkat daripada novel, puisi bisa memiliki amanat yang tak kalah penting.

– Tema

– Tipografi

– Amanat

– Nada

– Rasa

– Diksi

-Rima

– Majas