MENGUBAH CERPEN KE DRAMA! TOLONG YA JAWABNYA JANGAN ASAL”an

Posted on

Cinta Tak terbalas
Dulu, aku tak begitu mengenalnya, karena selain dia memiliki seorang kekasih, aku pun juga memiliki seorang kekasih, hingga beberapa bulan setelah aku memutuskan hubunganku dengan kekasihku, dan begitu juga dengannya.

Berawal dari sebuah flash disk yang ia pinjam dariku, lalu kami pun menukar nomor handphone, setelah kejadian itu, kami berdua pun semakin akrab. Hampir setiap hari, ia menanyakan apa yang sedang aku lakukan, hingga pada suatu hari, saat aku tidak sengaja menabrak dua ekor burung dara, dia adalah orang pertama yang memperhatikan kondisiku dan mengobati lukaku.

Sejak saat itulah perasaanku mulai muncul kepadanya, tetapi dia belum bisa melupakan mantan kekasihnya yang dahulu. Seminggu kemudian, aku mendengar kabar bahwa ada banyak wanita yang menyukai dia, dia pun mencoba untuk membuka hatinya dan menyeleksi wanita-wanita yang suka padanya. Hampir setiap hari aku selalu memberinya permen yang bertuliskan isi hatiku, dan aku selalu senyum sendiri bila melihat senyum manisnya, tapi dia menanggapinya dengan biasa saja, aku tidak pernah menyerah. Satu per satu dari mereka gugur, sekarang hanya ada aku dan gadis yang berinisial “S”.

Berbagai upaya kulakukan untuk mendapatkan cintanya, hingga pada suatu hari, pada saat pelajaran biologi, aku dan dia saling membalas surat, dan di dalam surat itu, dia mengatakan : “kenapa kamu tidak berbicara secara langsung saja denganku “, lalu dengan gugup aku pun mengatakan : “ aku malu “. Setelah pelajaran biologi berakhir, aku pun di paksa oleh temanku agar aku mau berbicara berdua dengan lelaki yang aku sukai itu, aku pun tidak bisa menolaknya. “ Ada apa? “, ujar lelaki yang kusukai itu. “ aku suka padamu “, ujarku dengan malu-malu. Dia pun heran, dan apa yang aku dapat, seperti kata pepatah : “sudah jatuh, tertimpa tangga pula “, sudah malu, ditolak pula.

Keesokan harinya, aku mendangar kabar bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih, hatiku hancur mendengarnya, aku berusaha untuk menyembunyikan kesedihanku dihadapannya, tapi ternyata itu sulit.

Dua hari tiga malam, aku masih menangisi nasibku yang selalu di sakiti oleh lelaki, dan aku belum bisa menerima semuanya, kalau ternyata orang yang aku cintai, sekarang telah memiliki seorang kekasih, walaupun aku tahu dari temanku, ternyata dia hanya melampiaskan perasaan sakit hatinya kepada kekasih barunya itu dan ia tidak ingin menyakiti perasaanku seperti dia menyakiti perasaan gadis itu nantinya, karena aku terlalu baik baginya.

Siang harinya, saat aku berdiri disamping jendela kelasku, aku mendengar suaranya yang sedang tertawa bersama teman-temannya, lagi-lagi aku tidak bisa menahan air mataku, aku pun menangis tersedu-sedu bila mendengar suaranya, sulit bagiku untuk melupakannya, apalagi dia sekelas denganku.

Mungkin dia berpikir kalau sikapku ini terlalu berlebihan dan agresif, tapi inilah sifatku, inilah diriku, aku berbeda dengan yang lainnya.

Memang susah untuk melupakan orang yang sangat kita cintai, tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cintannya, meski kutahu dia telah memiliki kekasih, dan aku sadar ia tidak akan pernah memberikan cintanya padaku, tapi tak ada salahnya jika kita mengharapkan sesuatu yang kita inginkan, walaupun itu semua tak akan mungkin terjadi, tapi yang terpenting kita sudah berusaha semampunya.

Mungkin orang-orang berpikir bahwa lebih baik dicintai dari pada mencintai seseorang, tapi itu tidak berlaku kepadaku, aku lebih baik mencintai seseorang dari pada dicintai, karena jika kita mencintai seseorang, kita akan merasa bahagia, meskipun hati kita tersakiti karena tidak dicintai.

Tetapi jika kita dicintai seseorang dan kita tidak mencintai orang tersebut, maka kita akan selalu merasa bersalah karena telah menerima orang yang tidak kita cintai dan dia akan tersakiti, karena bagiku lebih baik tersakiti daripada menyakiti.

MENGUBAH CERPEN KE DRAMA! TOLONG YA JAWABNYA JANGAN ASAL”an

Drama Cinta yang Tak Terbalas

Setting 1 : Ilustrasi Musik

 Setting 2 : Pagi Hari di Ruang Tamu

Ibu Nayla adalah wanita yang matre, dia rela menukarkan kebahagiaan anaknya demi harta. Suatu hari terjadi pertengkaran antara Ibu Nayla dengan putri satu-satunya, yaitu Lyla.

Ilustrasi Musik

Lyla                  : Tidak ! Tidak ! Tidak !

                          Tidak mau ! aku masih ingin terus kuliah.

                          Lyla jangan Ibu paksa !

                          Jangan Ibu katakan seperti itu lagi !

Ibu Nayla         : ( Jengkel )

                          Dasar kau anak bandel, Lyla !

                          Kau ini mau menurut kepada siapa ?

                          hey, dengar ! Ibumu ini ingin membuat kau senang ! mengerti !

Lyla                  : Tapi, Lyla tidak mau bu !

Ibu Nayla         : ( Membujuk )

                          Lyla, dengar dulu. Arief itu menaruh hati padamu.

                          Kau kan tau Arief itu jantan, anak orang kaya, ayahnya seorang direktur

  perusahaan dan Arief itu anak satu – satunya. Kau mengerti maksud Ibu kan ?

                          Nah, mulai sekarang berbaiklah kau kepadanya.

Lyla                  : Yah, Ibu suruh Lyla berbaik kepadanya.Ibu suruh Lyla mencintainya dan

  kemudian aku menikah dengannya dan berhenti kuliah.

                          Tidak ! Lyla katakan tidak, itu bukan tujuan hidupku.

                          Lyla ingin menamatkan kuliah ! Ibu tega !

Ibu Nayla         : ( Marah )

                          Hey Lyla !

Tante Lysa       : ( Muncul untuk siap – siap pergi ke kantor )

                          Hey ! ada apa ini mba’ ? pagi –pagi begini sudah kau suguhi aku sarapan cekcok

                          apa yang dibicarakan ?

Ibu nayla          : Ini lho Lys, Lyla. baru sebesar ini saja sudah tidak mau diurus.

Tante Lysa       : Ada apa dengan Lyla ? Anak satu saja sudah tak dapat kau urus.

                          Sudah ! Aku harus pergi ke kantor, Lyla !

Lyla                  : Ya, Tante !

Tante Lysa       : Ambilkan tas Tante, cepat !

Lyla                  : ( Mengambilkan tas Tantenya, sambil memberikannya )

                          Tante, sebenarnya Lyla ingin sekali menyampaikan sesuatu yang penting.

Tante Lysa       : Sudahlah !

Lyla                  : Tan, tadi malam saya menunggu tante sampai jam 10.00 WIB, tapi Tante belum

  juga datang. Trus kapan dong bisanya Tante untuk dengerin curhatan aku ?

Tante Lysa       : Sudah ! lain kali aja. Bicara saja dengan Ibumu. ( Terus berangkat )

Lyla                  : Ah Tante ! ( Kecewa )

Ibu Nayla         : Lyla, kemari kau ! duduk !

Lyla                  : ( Duduk berhadapan dengan perasaan kecewa )

Ibu Nayla         : Lyla, bukannya Ibu menyuruh kau cepat – cepat menikah. Ibu rasa Arief itu

                          orangnya baik, uang cukup, tampan apalagi yang kau ragukan ? Ibu ingin sekali

                          kau bahagia kelak. Ingat Lyla ! kau adalah anak satu – satunya Ibu. Harapan Ibu

                          hanyalah engkau.

Lyla                  : Ibu, Lyla paham itu. Tetapi, …. Lyla masih kuliah, Lyla tidak mau berteman

  dengan orang seperti itu. Tahun lalu, ia mengutang kuliah. Sekarang kiranya

  hanya bermain saja. Kuliah tidak ?! Bekerja tidak ?!, dan yang kaya itu hanya

  orang tuanya, belum tentu kekayaan orang tuanya ia miliki, ia manfaatkan, mana

  aku senang kepada orang seperti itu, Bu ! Lyla ingin sekali menyenangkan hati

  Ibu, Lyla ingin menjadi seorang wanita maju yang berguna bagi bangsa & negara

Ibu Nayla         : Bagus, tetapi hendaklah kau ingat bahwa ayah Arief itu majikan Tantemu !

Syaly                : ( Muncul diambang pintu, berkunjung ke rumah Lyla untuk berangkat kuliah

                          bersama )

                          Selamat pagi, Bu !

Lyla                  : Hey Syaly, mari masuk ! Bu, ini teman Lyla, Mahasiswi yang terpandai di

  kampus kami.

Ibu Nayla         : Silahkan duduk nak !

syaly                 : Makasih, Bu !

Ibu Nayla         : Apakah sepagi ini kalian sudah mau berangkat ?

Syaly                : Oh ! Iya, Bu, karena pagi ini kami akan mengadakan kegiatan praktikum kimia

  di Laboratorium kampus. Lyla juga jadi anggotanya, oleh sebab itu saya singgah

                          kesini untuk menjemput Lyla !

Lyla                  : Ia Bu !

                          ( Semangat ) kami akan berangkat sekarang, Lyla berpakaian dulu ya Sya !?

Ibu Nayla         : Jadi, nak Syaly ini temannya Lyla ?

Syaly                : Ia Bu ! kami 1 tingkat dan saya dengan Lyla dipercaya teman – teman sebagai

                          pemimpin kegiatan ekstra praktikum itu.

Ibu Nayla         : Ibu jadi sangsi ! apakah kuliah zaman sekarang banyak sekali melakukan

  kegiatan di luar jam kuliah ?

Syaly                : Sekarang kuliah / lembaga pendidikan itu, tidak hanya memajukan pengetahuan

  di kelas saja, tapi diluar jam kuliah, kami mengadakan kegiatan.

Ibu Nayla         : Apakah kegiatan itu dibimbing oleh dosennya ?

Syaly                : Tentu Bu !

Lyla                  : ( muncul & siap berangkat )

                          Bu Lyla berangkat kuliah ya !

Syaly                : Saya permisi, Bu !

Ibu Nayla         : Ya, hati – hati ! kalau sudah selesai langsung pulang ke rumah.

            Mendengar pembicaraan Arief dan Lyla, Ibu Nayla kecewa dengan keputusan yang mereka ambil. Kemudian Ibu Nayla sadar bahwa kebahagian putri satu –satunya lebih berharga dari apapun juga.

jadikan jawaban terbaik yaa