Nilai moral dalam tari kecak​

Posted on

Nilai moral dalam tari kecak​

Jawaban:

Tari Kecak memiliki cerita dan pesan moral untuk penontonnya. Seperti, kesetiaan Shinta pada kunci Rama. Juga Burung Garuda yang rela menambah sayapnya demi menyelamatkan Shinta dari cengkeraman Rahwana. Dari cerita itu, kita juga mengajarkan agar tidak memiliki sifat buruk seperti Rahwana yang serakah dan suka menggunakan orang lain secara paksa.

Jawaban:

Tari kecak

Penjelasan:

Tari Kecak memiliki filosofi mendalam sebagai pesan moral untuk penontonnya. Seperti, kesetiaan Shinta pada suaminya Rama. Burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya demi menyelamatkan Shinta dari cengkeraman Rahwana.

Selain itu, kita juga diajarkan agar tidak memiliki sifat buruk seperti Rahwana yang sombong, serakah dan suka mengambil milik orang lain secara paksa.

Adegan Hanoman dalam tari Kecak (Uluwatu)

Nilai Religius

Jika ditilik dari nilai religius, dalam Tari Kecak, ada adegan di mana Rama meminta pertolongan pada Dewata, Hyang Widhi Wasa. Hal itu membuktikan bahwa Rama percaya dan yakin akan Kuasa serta Kekuatan Tuhan untuk menolong dirinya.

Selain itu, masyarakat Bali juga mempercayai tari Kecak adalah tarian ritual memanggil dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung dari kekuatan jahat. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual ini adalah Dewi Suprabha atau Tilotama.

Tari Kecak di Ubud

Nilai estetika

Unsur gerak dan bunyi yang menjadi ciri khas tarian Kecak merupakan bagian yang paling sederhana yang dilakukan secara bersamaan sehingga menjadi filosofi penting atas terjadinya kerjasama, kedisplinan, kekuatan kebersamaan dan persaudaraan yang universal.

Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti: tari Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976 dan tari Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982. Keduanya merupakan hasil karya dari I Wayan Dibia, seorang seniman, pencipta tari Bali dan Guru Besar bidang koreografi tari kecak.