Yang di maksud Zaman Penegas.
waktu suhu menurun dalam jangka waktu yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung.
A.Norma dan Kebiasaan Antardaerah di IndonesiaKeberagaman norma dan adat (kebiasaan) di nusantara merupakan anugerah yangtak terhingga sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Norma dan kebiasaan dalamsuatu masyarakat tumbuh didasarkan oleh jiwa masyarakat itu sendiri. Dalampelaksaannya kita akan menemukan berbagai perbedaan adat dan kebiasaan antardaerah. Adat Istiadat adalah sebuah ungkapan yang artinya segala aturan,ketentuan, tindakan, yang menjadi kebiasaan suatu masyarakat secara turuntemurun. iap daerah memiliki corak dan budaya masing!masing yang menjadi ciri khasmasyarakat tersebut. "al ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari!hari,misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisilainnya. #ontohnya adalah pemakaman daerah oraja, mayat tidak dikubur dalam tanahtetapi diletakkan dalam goa. Di daerah $ali, mayat dibakar (ngaben).Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalammasyarakat suatu daerah. %ada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budayaasli dan telah lama ada serta diwariskan turun!temurun kepada generasiberikutnya. Kebudayaan kita sekarang ini sebenarnya merupakan hasilpertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau. #ontoh Adat Istiadat & $erikut disajikan bebeapa contoh adat istiadat yang masih dilaksanakan dandilestarikan di beberapa daerah di Indonesia.1Suku Toraja'uku oraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara ulawesielatan, Indonesia. Nama oraja mulanya diberikan oleh suku $ugis idenreng dandari *uwu. +rang idenreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutanToRiaja, artinya +rang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan-, sedangkanorang *uwu menyebutnyaTo Riajang, artinya orang yang berdiam di sebelah barat.Ada juga ersi lain kata oraya.To = Tau(orang),Raya = Maraya(besar), artinyaorang orang besar, bangsawan. *ama!kelamaan penyebutan tersebut menjadi oraja, dan kata ana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman suku orajadikenal kemudian dengan ana oraja.Di wilayah ana oraja juga digelar Tondok Lili’na Lapongan Bulan TanaMatari’ollo” , arti har/ahnya, Negeri yang bulat seperti bulan dan matahari-.0ilayah ini dihuni oleh satu etnis (1tnis oraja). ana oraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yangbiasa disebut Rambu Tuka-. Di ana oraja mayat tidak di kubur melainkan diletakan diTongkonan untuk beberapa waktu. 2angka waktu peletakan ini bisa lebih dari 34 tahunsampai keluarganya memiliki cukup uang untuk melaksanakan upacara yang pantasbagi si mayat. etelah upacara, mayatnya dibawa ke peristirahatan terakhir di dalam5oa atau dinding gunung. engkorak!tengkorak itu menunjukkan pada kita bahwa, mayat itu tidakdikuburkan tapi hanya diletakkan di batuan, atau dibawahnya, atau di dalamlubang. $iasanya, musim 6estial pemakaman dimulai ketika padi terakhir telahdipanen, sekitar akhir 2uni atau 2uli, paling lambat eptember. %eti mati yang digunakan dalam pemakaman dipahat menyerupai hewan (Erong).Adat masyarakat oraja antara lain, menyimpan jena7ah pada tebing8liang gua, ataudibuatkan sebuah rumah (%a9tane). :ante adalah tempat upacara pemakamansecara adat yang dilengkapi dengan 344 buah batu-, dalam $ahasa oraja disebutSimbuang Batu. ebanyak 34' bilah batu yang berdiri dengan megah terdiri dari ';buah ukuran besar, '; buah sedang, dan <; buah kecil. =kuran batu ini mempunyainilai adat yang sama, perbedaan tersebut hanyalah 6aktor perbedaan situasi dankondisi pada saat pembuatan8pengambilan batu.Simbuang Batuhanya diadakanbila pemuka masyarakat yang meninggal dunia dan upacaranya diadakan dalamtingkat Rapasan Sapurandanan– (kerbau yang dipotong sekurang! kurangnya ';ekor)