Menganalisis kritik yang disampaikan dalam teks anekdot

Posted on

Menganalisis kritik yang disampaikan dalam teks anekdot

TUGAS 2 Mencari Unsur-Unsur Teks AnekdotNOVEMBER 14, 2014 / LINDALINDA02Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot!

Jawab : Karena berisi lelucon yang membuat konyol dan mengandung unsur lucu. Dan juga memberikan kritik yang disampaikan melalui lelucon.

Ciri-ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?

Jawab : Tokoh faktual, memiliki alur/plot, memiliki latar waktu, tempat dan latar suasana.

Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?

Jawab : Mahasiswa dan Dosen.

Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekayasa?

Jawab : Anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Jadi ceritanya belum tentu terjadi.

Seandainya cerita itu betul terjadi, benarkah mahasiswa menjawab pertanyaan dosen dengan tidak serius?

Jawab : Jika keadaan sedang santai maka bisa saja cerita itu betul terjadi, jika sedang serius maka tidak akan terjadi.

Singkatan KUHP pada anekdot diatas plesetan. Apakah maksud dan pesan teks yang dikandung?

Jawab : KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. Menjelaskan tentang bilamana kita terlibat dalam suatu perkara, lalu dibayar dengan uang pasti masalah atau perkara tersebut akan selesai.

Diskusi secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut?

Jawab : Polantas, Kejaksaan/Pengadilan, Hakim.

Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?

Jawab : Jika sindiran tersebut dilihat, dibaca ataupun didengar oleh orang yang dituju maka sindiran tersebut akan sampai kepada orang yang dikritik (orang yang dituju).

Tunjukan unsur-unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut!

Jawab : Ali bertanya kepada Dosen, “Apa kepanjangan KUHP?” Pak Dosen melemparkan pertanyaan Ali kepada Ahmad. Dengan tegas Ahmad menjawab “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!”

Jelaskan reaksi dosen dan mahasiswa!

Jawab : Pak Dosen hanya menggelengkan kepala. Mahasiswa tercengang, berpandang-pandangan lalu tertawa terbahak-bahak.