Pengaruh letak astronomis indonesia bagi kehidupan indonesia di sektor sosial

Posted on

Pengaruh letak astronomis indonesia bagi kehidupan indonesia di sektor sosial

✏️ JAWABAN

PERTANYAAN ⬇️

Pengaruh letak astronomis indonesia bagi kehidupan indonesia di sektor sosial

JAWABAN ⬇️

Pengaruh letak astronomi

Berdasarkan letak astonomi, maka Indonesia memiliki iklim tropis dan pembagian waktu di wilayah Indonesia.Dengan letak astronomis, Indonenesia memiliki tiga pembagian waktu, yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) dan Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA).Selain itu juga dipengaruhi dengan wilayah Indonesia membuat adanya pembagian waktu berbeda di Indonesia✅

Pembagian waktu sesuai Keputusan Presiden Nomor 41 tahun 1987, bahwa NKRI terbagi kedalam 3 Zona waktu yakni Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengah maupun Waktu Indonesia Timur.✅

✏️ PENJELASAN

semoga membantu

jangan lupa follow

answer : by : legend41

JADIKAN JAWABAN TERBAIK

Kelas: VII

Mata pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi: Peta

Kata kunci: Garis Lintang dan Garis Bujur


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:


Jawaban pendek:


Pengaruh letak astronomis terhadap kehidupan masyarakat Indonesia adalah pekerjaan masyarakat Indonesia sebagian besar di bidang pertanian terutama padi, karena lokasi yang berada di iklim tropis .


Jawaban panjang:


Letak astronomis Indonesia, yang berada di perlintasan garis khatulistiwadan berada diantara 4 derajat Lintang Utara dan 11 Derajat Lintang Selatan, membuat negara kita memiliki iklim tropis. Iklim tropis berarti bahwa Indonesia memiliki udara panas sepanjang tahun dan curah hujan tinggi.


Akibat dari iklim ini, wilayah Indonesia sangat cocok untuk pertanian.


Suhu yang panas membuat tidak adanya hujan salju atau musim dingin. Sehingga tanaman bisa ditanam sepanjang tahun selama ada curah hujan cukup.


Tanaman pokok yang cocok dengan iklim tropis yang panas ini adalah padi. Tanaman ini sangat subur bila di tanam di iklim Indonesia. Beberapa daerah bahkan dapat melakukan tanam dan panen hingga 3 kali setahun.


Untuk daerah yang relatif kering, padi umumnya hanya ditanam sekali setahun saja, sementara pada musim kering para petani di daerah ini memilih untuk menanam tanaman yang tidak memerlukan air banyak seperti tembakau dan kacang.


Selain pertanian, iklim tropis juga membuat tanaman perkebunan yang bernilai tinggi tumbuh di Indonesia, seperti karet, kopi, teh, cengkeh, gula dan lada. Tanaman tropis ini merupakan penyumbang besar perekonomian Indonesia.