Ungkapan abdullah bin mubarak dalam menjelaskan mujahadah an nafs
Awal dari sebuah ilmu adalah niat, kemudian memperhatikan, kemudian memahami, kemudian mengamalkan, kemudian menjaga, kemudian menyebarluaskan."[8]
"Orang yang cerdas tidak akan merasa aman dari 4 hal: pertama, terkait dosa yang pernah dilakukan, dia tidak tahu apakah yang akan Allah perbuat atasnya; kedua, umur yang tersisa, dia tidak tahu mengenai hal yang akan membuatnya celaka; ketiga, keutamaan yang Allah berikan kepada seorang hamba, dia tidak tahu bahwa sebenarya ia adalah sebuah tipuan dan istidraj; keempat, kesesatan yang tampak sebagai petunjuk termasuk ketergelinciran hati sehingga agaam seseorang menjadi rusak tanpa sadar."[8]
"Kami mencari ilmu untuk mendaaptkan dunia; sedangkan ilmu menuntun kita untuk meninggalkannya (dunia)." [8]
"Orang yang bakhil terhadap ilmu, akan diuji dengan tiga perkara: pertama, kematian sehingga menyebabkan ilmunya hilang; kedua, menjadi lupa; ketiga, dekat dengan penguasa, sehingga ilmunya menjadi lenyap."[8]
"Abdullah (yakni ibnul Mubarak) ditanya, "Wara' manakah yang terberat itu?" Dia (Abdullah) menjawab, "(Bersikap wara' dalam) lisan"."[1