mengapa perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa menjadi lebih maju selepas perang dunia?
Jawaban:
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa menjadi lebih maju selepas Perang Dunia, karena pada masa ini terjadi persaingan dalam mengembangkan senjata dan teknologi luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet dalam Perang Dingin.
Kedua negara ingin mengembangkan senjata yang dapat menangkal kemungkinan serangan lawan, sekaligus mengintimidasi lawannya, tanpa langsung beradu dalam pertempuran.
Kedua negara juga berupaya untuk menjadi yang paling maju dalam bidang luar angkasa karena prestise yang besar dari kemajuan di bidang ini.
Pembahasan:
Perang Dingin adalah perseteruan yang terjadi selepas Perang Dunia II. Setelah kemenangan atas Jerman dan Jepang, para Sekutu yang memiliki landasan ideologi berbeda akhirnya terpecah dan saling berebut kekuasaan dan pengaruh di dunia.
Negara yang berseteru terbagi menjadi dua kubu Negara Blok Komunis dan Negara-negara Blok Kapitalis. Kedua Negara menghindari pertentangan langsung. Sehingga, Perang Dingin ditandai dengan konflik asimetris, dimana kedua negara adidaya, Uni Sovyet dan Amerika Serikat, bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan di dunia, dan diwarnai dengan perlombaan persenjataan dan adu teknologi.
Teknologi luar angkasa menjadi sektor dimana kedua negara ingin menunjukkan keunggulan yang mereka miliki, dalam apa yang disebut dengan Space Race (Lomb Luar Angkasa).
Persaingan ini dimulai dari peluncuran satelit pertama yaitu Sputnik oleh Uni Sovyet pada 4 Oktober 1957, dilanjutkan kesuksesan Uni Sovyet dengan meluncurkan manusia pertama ke luar angkasa, yaitu Yuri Gagarin pada 12 April 1961, dan wanita pertama, Valentina Tereshkova pada 16 Juni 1963.
Program luar angkasa Amerika Serikat mulai menyusul dengan keberhasilan meluncurkan Alan Shepard pada 5 Mei 1961. Kesuksesan Amerika Serikat akhirnya dicapai setelah keberhasilan Amerika Serikat dalam mengirimkan misi luar angkasa ke bulan, yaitu misi Apollo 8 pada 21 Desember 1968.
Pada pengembangan teknologi persenjataan juga terjadi persaingan antara kedua negara. Setelah Amerika Serikat menggunakan bom atom di Jepang pada Agustus 1945, Uni Sovyet melakukan tes nuklir pada 29 Agustus 1949. Uni Sovyet juga mengembangkan ICBM (Intercontinental ballistic missile, misil antar benua) dengan meluncurkan R7 pada 4 Oktober 1957.
Di bidang pesawat tempur, Amerika Serikat mengembangkan persenjataannya, dengan meluncurkan pesawat tempur yang mampu bergerak diatas kecepatan suara (super sonik), Bell X-1 yang dipiloti oleh Chuck Yeager pada 19 Oktober 1947. Kemudian dikembangkan pesawat yang dapat menghindari deteksi radar (pesawat siluman), Lockheed F-117 Nighthawk, yang pertama terbang pada tahun 1983.
Dapat disimpulkan bahwa persaingan antara Uni Sovyet dan Amerika Serikat pada Perang Dingin memicu pengembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa.
Kode: -
Kelas: XII
Mata Pelajaran: IPS/Sejarah
Materi: Perang Dingin
Kata Kunci: Uni Sovyet, Amerika Serikat