Hikmah apa yang dapat kita ambil dari surat Al- kahfi (18) ayat 29?
Menghargai perbedaan antar umat manusian dan meskipun berbeda beda namun tetap satu
Ada dua keutamaan surat al kahfi, pertama adalah karena Rasulullah selalu rutin membacanya di hari jumat karena akan diampuni segala dosa yang kita perbuat dari jumat ke jumat. Kedua adalah jaminan bagi orang yang membaca surat Al kahfi adalah akan terpelihara dari gangguan Dajjal. Dalam surat al kahfi sebenarnya diceritakan empat cerita besar yang bisa kita ambil pelajarannya. Surat al kahfi juga merupakan surat pekanan atau surat yang dianjurkan untuk dibaca di setiap pekan. Al kahfi juga bisa menolong kita dari gangguan Dajjal, maka ada nasihat yang berkata bahwa apabila kita bertemu Dajjal maka dipersilakan untuk meludah ke sebelah kiri dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada empat cerita besar dalam surat al kahfi. Kali ini, penulis mencoba untuk menelaah nya satu persatu. Pertama, adalah cerita tentang pemuda yang menyelamatkan akidah mereka. Ya, ini cerita tentang Ashabul Kahfi. Peristiwa seluar biasa peristiwa ini adalah kemudahan bagi Allah swt untuk dijalankan. Cerita tentang pemuda yang tertidur selama beratus ratus tahun ini adalah tanda bahwa yang kita butuhkan adalah petunjuk agar kita tetap mampu bertahan di jalan yang lurus. Bahwa Allah swt selalu ada bagi hambanya yang membutuhkan pertolonganNya. Dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa bersabarlah berada di dalam jalan dakwah, kita perlu keteguhan hati berada di dalam jalan ini, butuh kekonsistenan, butuh mental yang pantang menyerah. Ada tiga ciri dari jalan dakwah. Pertama, jalan dakwah adalah jalan yang sangat panjang dan berliku. Sehingga membuat jalan dakwah bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Kedua, jalan dakwah pun hanya memiliki sedikit SDM, hanya sedikit orang yang mau bersusah payah bertahan di jalan ini, karena banyak orang lebih senang berada di jalan yang menawarkan kemudahan dunia. Terakhir adalah beban di jalan dakwah sangat lah banyak, sehingga jelas dibutuhkan orang orang yang luar biasa untuk berada di dalamnya. Akidah adalah pondasi utama, sedang jalan dakwah adalah bukti konkret kita dalam berakidah. Cerita kedua adalah tentang fitnah harta. Ada dua orang berbeda yang memiliki sikap berbeda terhadap harta yang mereka punya. Satu orang sangat menyadari bahwa semua itu adalah titipan Allah, sedangkan yang lain lupa dan menganggap bahwa itu adalah kerja kerasnya