ayam creeper merupakan ayam berkaki pendek yang di sebabkan oleh gen dominan. buatlah bagan persilangan antara ayam jantan dan betina creeper/redep bagaimana kemungkinan anak anak nya?

Posted on

ayam creeper merupakan ayam berkaki pendek yang di sebabkan oleh gen dominan. buatlah bagan persilangan antara ayam jantan dan betina creeper/redep bagaimana kemungkinan anak anak nya?

Jawaban Terkonfirmasi

Ayam creper atau redep adalah ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek. Ayam creper di sebabkan oleh gen dominan (C). Jika sesama gen dominan bertemu (CC) dapat menyebabkan letal. Letal merupakan sifat dimana individu yang memiliki alel tertentu akan mati. Alel letal bisa terjadi dalam keadaan homozygot dominan atau homozygot resesif.

Pembahasan

Ayam creper merupakan ayam berkaki pendek yang di sebabkan oleh gen dominan. Bagan persilangan antara ayam jantan dan betina creeper/redep dan kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut:

Parental: ayam redep  x  ayam redep

Genotip: Cc  x  Cc

Gamet: C dan c  x  C dan c

Filial

1 CC = letal (mati)

2 Cc = redep

1 cc = normal

Dari bagan persilangan di atas maka dapat diketahui perbandingan keturunannya adalah:

Letal : redep/creper : normal = 1 : 2 : 1

Adapun keturunan yang hidup sebesar ¾ x 100% = 75%

Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan kedua induk tidak selalu berada dalam keadaan hidup. Secara genetik dapat disebabkan oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematian individu. Oleh sebab itu, adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel.

Dengan adanya gen bersifat letal, fungsi gen akan mengalami gangguan dalam membentuk sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat disebabkan oleh mutasi. Gen letal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu masih berada pada tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau pada saat individu berkembang dewasa.

Gen letal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gen dominan letal dan gen resesif.

a. Gen dominan letal

Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian apabila bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan letal ini adalah pada ayam “Creeper” (ayam redep), tikus kuning, dan beberapa sifat manusia. Jika tikus kuning heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan keturunan dengan hasil tikus letal, tikus kuning dan tikus normal. Diketahui bahwa gen K sebagai penentu tikus kuning dan gen k sebagai penentu tikus normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut:

Parental: kuning  x  kuning

Genotip: Kk x  Kk

Gamet: K dan k  x  K dan k

Filial:

1 KK = warna kuning (letal)

1 Kk = warna kuning (hidup)

1 kk = warna putih

Dari bagan persilangan di atas maka dapat diketahui fenotip keturunannya adalah:

Kuning (letal) : kuning : putih = 1 : 2 : 1

Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip persilangan tersebut yang diharapkan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan K yang homozigotik (KK), maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 kuning dan 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan tikus kuning (KK) mati pada saat dalam keadaan embrio.

2. Gen resesif letal

Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung, yaitu gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang menyebabkan tidak terbentuknya klorofil jika bersifat homozigotik.

Persilangan antara sesama tanaman jagung berdaun hijau heterozigotik dapat dilihat sebagai berikut:

Parental: hijau  x  hijau

Genotip: Gg  x  Gg

Gamet: G dan g  x  G dan g

Filial:  

1 GG = hijau

2 Gg = hijau

1 gg = putih

Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbandingan fenotip yang dihasilkan semula adalah 75% berdaun hijau dan 25% berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat melakukan proses fotosintesis serta dapat menyerap zat makanan melalui akarnya. Namun, tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan dari endospermnya (daun lembaga). Tanaman putih tidak dapat melakukan fotosintesis karena tidak memiliki klorofil pada daunnya.

Setelah 14 hari, tanaman tersebut segera mati. Oleh karena itu, persilangan dua tanaman monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1, tetapi terjadi penyimpangan mendel yaitu menjadi 3 : 0

Pelajari lebih lanjut

1. buta warna: brainly.co.id/tugas/17407765

2. albino: brainly.co.id/tugas/18429369

3. kriptomeri: brainly.co.id/tugas/18497573

Detil jawaban

Kelas: 12

Mapel: Biologi

Bab: Pola Hereditas

Kode: 12.4.5

Kata kunci: persilangan monohibrid, penyimpangan semu mendel, letal