Pengaruh keberagaman suku bagi kegiatan ekonomi!
Jawaban:
Penjelasan:
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam.
Dan budaya sendiri merupakan cara hidup dan karakter yang berkembang, serta dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dapat disimpulkan keragaman budaya adalah berbedanya kondisi antara kelompok masyarakat dalam sgegala bidang, baik sosial, ras, agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni, dan karakter yang diwariskan dari generasi ke generasi. Perbedaan itulah akan menyebabkan perpecahanyang pastinya akan merugikan dalam segala bidang apabila kita tidak dapat mengelolanya. Tapi pada keberagaman budaya terdapat potensi yang besar, terlebih dalam hal peningkatan ekonomi.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, masyarakat harus di latih dan di dorong agar menjadi masyarakat yang Multikultural, yakni masyarakat yang besediaa menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa maupun agama. Multikulturalisme memberikan penegaasan bahwa dengan segala perbedaaannya itu mereka ialah sama di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan. Dengan begitu perpecahan dapat di hindarkan dan menjadikan keberagaman menjadi suatu hal yang menguntungkan, seperti halnya menjadikan budaya sebagai destinasi budaya yang menarik.
Bali merupakan salah satu daerah yang berhasil megoptimalkan potensi budaya yang dimiliki lewat pariwisata berbasis budaya sebagai penyokong utama perekonomian lokal, itu di buktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dengan membaiknya sektor pariwisata jumlah pengangguran terbuka di Bali turun 0,42% pada Februari 2018. Langkah tersebut diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi yang berhasil menurunkan 50% jumlah pengangguran terbuka menjadi 3,07 persen lewat sektor pariwisatanya. Secara Nasional pendapatan devisa Indonesia lewat sektor pariwisata meningkat dari US$ 17 Miliyar pada 2017 menjadi 20 Miliyar US$ pada 2018[1].
Itu membuktikan bahwa keberagaman budaya yang di miliki Indonesia mampu mendongkrak perekonomian lokal maupun Nasional. Namun menilik kondisi di lapangan ada beberapa masalah yang harus kita hadapi bersama dalam pemanfaatan keberagaman budaya di bidang ekonomi, yaitu:
Pembangunan ekonomi yang belum mampu diimbangi oleh pembangunan karakter bangsa mengakibatkan terjadinya krisis budaya yang dapat memperlemah jati diri bangsa dan ketahanan budaya.
Belum maksimalnya pehamanan masyarkat akan budaya, ini dapat dilihat adanya disorientasi nilai budaya itu sendiri.
komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mengelola kekayaan budaya belum optimal karena terbatasnya pemahaman.
Adanya pluralisme antar budaya lokal dan luar.
Dari permasalahan di atas, ada beberapa solusi yang ditawarkan penulisagar dalam pemanfaatan keberagaman budaya tidak sampai menghilangakan nilai luhur yang terkandung dalam budaya itu sendiri, di antaranya:
mengembangkan modal untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menghadapi derasnya arus budaya global dengan mendorong terciptanya ruang dan dialog lintas budaya.
menyelesaikan peraturan perundang-undangan sebagai payung hukum dalam melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kebudayaan serta penyusunan petunjuk pelaksanaannya.
penguatan nilai – nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas nasional.
mengembangkan kerja sama yang sinergantarpihak terkait dalam optimalisasi keberagaman budaya.
melakukan stimulasi dan memfasilitasi penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
mengoptimalkan koordinasi pengembangan nilai budaya, seni, dan film.
Dari beberapa point di atas, pemerintah selaku pemegang otoritas harus memberikan payung hukum sebagai imunitas keberagaman budaya agara tidak ada klaim dari pihak yang tidak bertangungjawab. Pemerintah sebagai badan eksekutif juga hars mampu mengayomi secara nyata para budayawan dan seniman dalam mengembangkan dan melestarikan budaya agar tak tergerus oleh pengaruh globalsasi. Dan Mahasiswa harus kembali ke jati dirinya yang mampu menjadi Agent of Change, Agen Of Analisys dan Agen Of Cantrol supaya makasimal dalam menjaga eksistensi Bhineka Tunggl Ika, dengan menjaga persatuan ditengah keberagaman yang ada.