Analisis jenis imaji dan larik puisi dalam puisi ibu karya zamawi imron
Puisi IBU Karya Zawawi Imron
Referensi puisi diambil dari http://situspuisi.blogspot.com/2017/10/puisi-ibu-karya-d-zawawi-imron.html
Secara garis besar, puisi ini menceritakan tentang kisah seorang anak yang pergi merantau dan dalam perantauannya ia merindukan ibunya. Ia mengingat kasih sayang, kehangatan, serta nasihat-nasihat yang diberikan oleh ibunya.
Untuk menganalisis jenis imaji yang terdapat dalam puisi ini, terlebih dulu mari belajar mengenai imaji dalam puisi. Imaji atau sering juga disebut citraan.
Citraan pada puisi adalah sarana penulis puisi untuk memperkuat gambaran perasaan pada puisi sehingga pembaca dapat menangkap kesan yang mendalam.
Jenis-jenis citraan pada puisi:
– Citra penglihatan: citraan dalam puisi yang dapat memperkuat kesan puisi sehingga seolah pembaca dapat melihat apa yang dilihat oleh penulis puisi.
– Citra pendengaran: penulis puisi mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan indera pendengaran, seolah pembaca dapat mendengar apa yang disampaikan dalam puisi.
– Citra perabaan: citra ini digunakan sehingga seolah-olah pembaca dapat meraba sesuatu yang dideskripsikan dalam puisi.
-Citra Gerak: citra ini dapat menggiring perasaan pembaca sehingga seolah-olah pembaca ikut bergerak bersama dengan tokoh dalam puisi.
– Citra penciuman: citra pada puisi yang berkaitan dengan aroma atau indra pembau.
-Citra pengecap: penerapan citra ini dapat menimbulkan kesan seolah pembaca ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penulis puisi dengan indera pengecap.
Imaji atau citraan yang digunakan pada puisi ini secara garis besar adalah imaji penglihatan, yaitu membayangkan hal-hal yang terjadi di masa lampau. Hal-hal yang penulis lihat berdasarkan pengalamannya berusaha disampaikan kepada pembaca. Penulis puisi menggambarkan benda-benda seperti daunan gugur, reranting, air mata ibu, mayang siwalan, bunga kembang dan lain sebagainya.
Pelajari lebih lanjut mengenai citraan pada puisi:
brainly.co.id/tugas/15776104
Analisa larik puisi. Terdapat beberapa larik yang menarik untuk dibahas karena memiliki majas metafora (pilihan kata yang dipilih oleh penulis tidak mengungkapkan makna yang sesungguhnya melainkan menggunakan perumpamaan), antara lain:
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Larik ini menggambarkan ketika penulis sedang dalam kondisi kesulitan. Musim kemarau merupakan makna konotatif.
Hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
Mata air airmatamu memiliki makna simbol. Mata air adalah simbol sumber kehidupan. Air mata ibu adalah simbol doa ibu kepada anaknya. Maka larik ini bisa dimaknai sebagai penekanan penulis bahwa doa ibu kepada anaknya takkan pernah putus, akan terus mengalir.
Ibu adalah gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Gua pertapaan yang dimaksud dalam larik ini adalah rahim ibu. Meletakkan dapat juga diartikan sebagai melahirkan. Larik ini ingin menekankan bahwa ibu lah yang telah berjuang menjaga anak sejak dari kandungan dan juga bertarung nyawa untuk melahirkan anaknya.
Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Larik ini ingin menggambarkan kasih ibu yang begitu luas dan tidak terkira. Kasihnya selalu meneduhkan sang anak dalam situasi apapun.
Semoga membantu!
Kelas: VIII SMA
Mapel: B.Indo
Kategori: Puisi
Kata kunci: Puisi Ibu, Zawawi Imron, imaji puisi, pencitraan, analisis larik puisi