Analisis puisi dendang musim jagung
Cintaku yang terbit dari kembang-kembang jagung
Subur oleh gaplek dan duri kenyataan
Menuggu tangan tak kunjung salam
Sampai sekarang masih kusenang
Membelai-belai daunan pinang
Dan lalang-lalang yang atap kandang
Memang tidak percuma
Kalau semalam bulan gerhana
Bayang-bayangku yang tak sempurna
Masih mampu melucuti tombakku yang dahaga
Ubi jalar merambat-rambat
Keseluruh pohon jiwaku
Tak kenal kemarau tak kenal penghujan
Hingga meskipun miskin
Aku tetap merasa kaya
Setelah melihat jejak petani