Bantu jwb ka, jngn asal
Andi memindahkan sebuah karung berisi 50 kg semen dengan cara dipanggul kerumahnya yang berjarak 200 meter. Tetapi, Andi mengembalikan semen tersebut ketempatnya semula. Apakah Andi melakukan usaha terhadap karung semen tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
Saat membangun sebuah bangunan, pasti ada banyak material yang digunakan. Semen menjadi salah satu jenis bahan bangunan yang punya peranan penting. Maka itu harus disimpan dengan baik agar tidak cepat menggumpal dan berubah menjadi keras. Perubahan tekstur tersebut bisa disebabkan karena beberapa hal seperti pengaruh kelembaban udara, terkena hujan, atau terpapar sinar matahari berlebihan. Jika mengeras, maka akan sulit untuk diencerkan kembali dan membuat semen harus dibuang. Agar kualitasnya tetap terjaga, simak beberapa cara menyimpan semen yang benar sebagai berikut.
Tempatkan di Ruangan Tertutup
Cara agar semen tidak mudah mengeras dan rusak yaitu dengan menempatkannya di ruang tertutup. Tempat yang teduh akan membuat semen terlindung dari paparan sinar matahari langsung serta air hujan. Selain itu, penting untuk menjaga kondisi ruang penyimpanan dalam keadaan kering dan periksa jika terjadi kebocoran atap. Akan lebih baik memilih ruangan yang minim jendela.
Jaga Sirkulasi Udara
Memperhatikan sirkulasi udara juga penting saat ingin menyimpan semen di dalam ruangan. Jika menempatkannya dengan material lain, berikan jarak agar sirkulasi udara tetap terjaga. Pastikan kondisi ruangan tidak lembab, bersih, dan kering. Kelembaban merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kualitas semen.
Pastikan Ruang Penyimpanan Tetap Bersih
Membuat ruang penyimpanan tetap bersih mungkin adalah hal sepele. Namun, hal ini bisa berdampak pada kualitas semen. Maka itu, penting untuk terus menjaga kebersihan ruang penyimpanan semen agar semen bisa tahan lama.
Tumpuk Secara Bersilang
Banyak orang tidak memperhatikan cara menyimpan semen dengan benar. Akhirnya, kualitasnya berubah dan tidak bisa digunakan kembali. Agar tahan lama, coba untuk menumpuk sak semen secara bersilang seperti susunan batu bata. Hal ini bertujuan agar tidak mudah jatuh. Selain itu, juga membuat semen terhindar dari kelembaban akibat uap air yang terperangkap. Tinggi tumpukan semen harus diperhatikan dan tidak boleh lebih dari 15 kantong biar tidak terjadi kebocoran pada sak.
Berikan Alas Pada Tumpukan Semen
Ketika menyimpan semen di sebuah ruangan, jangan biarkan kemasan sak menyentuh permukaan tanah atau lantai secara langsung. Gunakan alas yang cukup tebal agar jenis bahan bangunan semen tidak terkena air. Misalnya seperti penggunaan papan kayu yang berukuran 150 hingga 200 mm di atas lantai. Bila perlu tutup dengan kain tebal atau terpal agar terhindar dari sinar matahari langsung.
Pakai Semen yang Sudah Disimpan Lama
Pembelian semen biasanya dilakukan secara bertahap jika memiliki kapasitas ruangan yang terbatas. Sebaiknya gunakan semen yang pertama disimpan. Susun material sesuai urutan kedatangan dan tempatkan semen di posisi yang mudah dicapai agar bisa dipakai lebih dulu. Cara ini dilakukan agar terhindar dari perubahan kualitas dan tekstur serta kerusakan. Selain itu, jika ada sak semen yang terbuka dan rusak, harus dipakai terlebih dahulu.
Beberapa cara menyimpan semen tadi bisa dilakukan agar terhindar dari berbagai kerusakan yang terjadi pada jenis bahan bangunan. Selain disimpan dengan benar, pilih juga semen berkualitas seperti Semen Tiga Roda yang diproduksi oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perusahaan tersebut menjadi salah satu produsen material bangunan semen terbesar di Indonesia dan telah berdiri sejak tahun 1985. Sehingga, kualitas produknya sudah tidak perlu diragukan lagi. Master Semen Tiga Roda juga memiliki logo SNI yang tandanya sudah teruji dari segi kualitas, keamanan, dan spesifikasinya.
#semangatbelajar