Apa akibat dari perubahan lingkungan pada era globalisasi
akibat dari perubahan lingkungan pada era globalisasi sebagai berikut :
1 ) rumah kaca di dunia. Negara ini tercatat telah menghasilkan 2,8 juta metrik
ton emisi karbon dioksida pada tahun 2000
Industri pertambangan pun dituduh sebagai salah satu penyumbang utama
polusi udara tersebut. Di sektor kehutanan, aktivitas pertambangan telah
memangkas jutaan pohon dan menggunduli beberapa pegunungan. Dengan
adanya kerusakan di dua sektor ini maka China dianggap telah mempercepat
naiknya suhu bumi yang juga berarti menyebabkan perubahan iklim yang
ekstrim.
2 ) Di Papua Nugini kerusakan lingkungan akibat pertambangan juga terjadi
dan bahkan cenderung lebih parah. Menurut informasi yang diperoleh Evans
dkk (2002), di Ok Tedi, BHP Billiton telah membuang limbah sebanyak 80.000
ton per hari. Peristiwa ini sudah berlangsung sejak pertama kali korporasi
ini menjalankan aktivitasnya. Akibatnya, sungai Ok Tedi berubah warna dari
yang jernih menjadi kecoklatan sehingga banyak binatang yang mati akibat
racun limbah. Padahal, sebelum kedatangan korporasi, sungai ini dipenuhi
oleh ikan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat. Namun,
seiring dengan tercemarnya sungai, ikan-ikan pun menghilang. Selain itu,
aktivitas pertambangan di tempat juga mengikis habis hutan hingga ke
pinggir sungai
3 ) Kerusakan lingkungan di Pulau Bougainville pun tidak kalah parahnya.
Terdapat sekitar 4000 hektar lahan yang rusak karena dijadikan tempat
sampah pertambangan. Akibatnya, hutan, sungai, teluk, bahkan udara di
pulau ini pun ikut kena imbasnya. Limbah kimia pertambangan diyakini
sebagai faktor utama yang mengakibatkan hutan-hutan di daerah sekitar situs
pertambangan banyak yang mati, sungai-sungai (Jaba dan Kawarong) dan
Teluk Empress Augusta tercemar, serta udara di pulau tersebut menjadi kotor.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Gillespie (1996), terdapat sekurang-
kurangnya 300 hektar hutan yang rusak akibat aktivitas pertambangan
Bougainville. Adapun udara yang tercemar disebabkan oleh bercampurnya
debu dan emisi karbon dari mesin.