Apa makna dari batik pedalaman
BATIK PEDALAMAN
Bicara soal Yogyakarta, tidak lepas dari cerita batik-batik Pedalaman. Jadi, seperti yang kita tahu di pulau Jawa batik dibagi menjadi dua, yaitu, batik pedalaman dan batik pesisiran. Batik pedalaman adalah batik yang berkembang di daerah pedalaman, khususnya Yogyakarta dan Surakarta (Solo), batik pedalaman ini seringkali dikenal sebagai sebutan batik keraton atau batik klasik. Sedangkan batik Pesisiran adalah batik yang berkembang didaerah pesisir di pulau Jawa, seperti Cirebon, Pekalongan dan Madura.
Batik pesisiran banyak dipengaruhi budaya-budaya luar seperti Cina, India dan Arab. Dalam pewarnaannya warna-warna cerah banyak ditemui di batik pesisir, seperti merah, hijau, biru dan kuning. Motif batiknya biasanya terinspirasi dari apa yang dilihat itulah yang dibuat, misalnya kupu-kupu dengan kepala dan kakinya digambarkan lengkap. Tapi, batik pedalaman tidak demikian, batik pedalaman dapat membuat kupu-kupu-kupu hanya sayapnya saja, tanpa kepala.
Pada motif batik pedalaman, motif yang kebanyakan digunakan adalah motif Jawa-Hindu, banyak sekali ornamen-ornamen candi yang ada di daerah Yogyakarta dan Solo dilukiskan kembali di batik. Warna-warna yang dipakai pun lebih warna yang natural, seperti coklat, putih dan biru, dengan balutan filosofi dimana kehidupan orang Jawa yang sarat akan filsafat kebudayaan Jawa yang sangat kental.