Apa pengaruh sanitasi area kerja dan higiene di perorangan terhadap keselamatan kerja

Posted on

Apa pengaruh sanitasi area kerja dan higiene di perorangan terhadap keselamatan kerja

Penjelasan:

Pengaruh Sanitasi Area Kerja

1. Dampak sanitasi di ruang kerja lebih beresiko positif pada lingkungan kerja, karena mengakibatkan kenyamanan pada wilayah tersebut, Menjamin tempat kerja yang bersih, Melindungi para tamu dan karyawan dari aspek lingkungan pengolahan ruang kerja yang bisa merugikan kesehatan fisik ataupun mental, Mencegah munculnya penyakit menular, Mencegah kecelakaan dalam bekerja.

2. Hygiene perorangan

Higiene perorangan yaitu cara perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya.

Aspek aspek yang mempengaruhi sanitasi area kerja higiene perorangan terhadap keselamatan kerja :

a. Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang itu. Konsep subjektif seseorang dilihat mengenai penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh memengaruhi cara menjaga hygiene.

b. . Praktek social

Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat memengaruhi praktek hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak memperoleh praktek hygiene dari orangtua mereka. Kebiasaan orang di rumah adalah aspek yang memengaruhi perawatan kebersihan.

c. Status sosio-ekonomi

sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktek kebersihan yang dipakai. Perawat hrus memastikan apakah klien dapat menyediakan beberapa bahan yang penting seperti deodorant, shampo, pasta gigi dan kometik.

d. Pengetahuan

Pengtahuan mengenai pentingnya hygiene dan implikasinya untuk kesehatan memengaruhi praktek hygiene. Meski demikian, pengetahuan tersebut tidak cukup. Klien juga harus terpacu untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, evaluasi mengenai penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Evaluasi tsb diharapkan dapat menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.

e. Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi memengaruhi perawatan hygiene. Seseorang yang berasal dari latar kebudayaan berbeda mengikuti praktek keperawatan diri yang berbeda juga. Di asia kebersihan dilihat penting untuk kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal semacam ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam satu minggu.

f. Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki pilihan dan kemauan individu mengenai kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut.

g. Kondisi fisik

Orang yang baru saja melakukan operasi atau menderita penyakit seringkali kekurangan ketangkasan atau energi fisik untuk melakukan hygiene pribadi.