Apa pengertian dan Ciri-ciri Manusia Purba Ramapithecus brevirostris?

Posted on

Apa pengertian dan Ciri-ciri Manusia Purba Ramapithecus brevirostris?

Jawaban Terkonfirmasi

Mata
pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: X SMA

Kategori: Manusia Purba Indonesia
dan Dunia

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.3

Kata
kunci: Ciri-ciri, Manusia Purba, Ramapithecus brevirostris

 

Jawaban:

Pengertian Ramapithecus brevirostris ialah Spesies ini kemungkinan besar adalah nenek moyang austropithecus paling awal, yang pada gilirannya juga mengembangkan lebih dari satu spesies.   Ramapithecus, ditemukan di bukit Siwalik, Pakistan oleh G.E. Lewis pada tahun 1930.
 

Ramapithecus adalah hominid yang paling penting pada
periode Miosen. Banyak peneliti yang telah menerima bahwa Ramapithecus adalah
hominid pertama karena kesamaan giginya dengan hominid yang ditemukan
selanjutnya

 

Ciri-ciri Manusia Purba Ramapithecus
brevirostris:

1.Ukurannya lebih kecil dari manusia sekarang yakni 0,9 meter hingga 1,2
meter.

 

2.Kapasitas otak 400 cc

 

3.Gigi seri dan kaninus disisipkan secara verticaldan tidak dalam posisi
procumbent seperti pada kera.

 

4.Sedikit atau tidak ada diastema anjing

 

5.Taring dari manusia purba ramapithecus tidak diproyeksikan dan mereka
memiliki wajah yang sempit.

 

6.Rahang dari ramapithecus melengkung seperti manusia.

 

7.Molar premolar dan gigi geraham enamel nya tebal dan berfungsi untuk
mengunyah dan mengolah makanan yang masuk dalam tubuh mereka.

 

8.Memiliki fosa taring

 

Pembahasan:

Pada tahun 1930 di bukit Siwalik (Negara Pakistan) Franz menemukan sebuah
fosil yang bentuknya mengarah pada bentuk manusia. Penemuan fosilnya diberi
nama  “Ramapithecus Brevirostris” yang
berarti monyet Roma yang bermuka pendek.

Wilayah Asia merupakan daerah yang banyak ditemukan manusia Purba. Penyebabnya
karena wilayah Asia memiliki tanah yang subur. Peneliti dari luar banyak yang
menemukan dan meneliti manusia purba yang ditemukannya. Dengan demikian dapat
merubah alur sejarah dengan terus berkembanganya penelitian dan
penemuan-penemuan manusia purba yang ada di Asia.

 

Sejak lama para ahli prasejarah memikirkan
asal usul manusia yang akhirnya memulai tahun-tahun yang lalu banyak ditemukan
fakta serta dari berbagai penelitian ditemukan teori-teori evolusi (termasuk
evolusi manusia).

 

Pada tahun 1934, G.E. Lewis dari
Universitas Yale, Amerika Serikat menemukan rahang-rahang yang menjadi fosil di
pegunungan Siwalik, India. Fosil itu diberi nama Ramapithecus (menurut
nama Tuhan bangsa India).

 

Ramapithecus yang diperkirakan
pernah hidup sekitar 35 juta tahun yang lalu tersebut lebih mirip bentuk
manusia daripada ke bentuk kera. Atas dasar tersebut maka Lewis menduga bahwa
Ramapithecus mungkin termasuk leluhur manusia.

 

Tak diragukan
lagi ada beberapa spesies dalam genus leluhur kita yang jauh mengenai Ramapithecus
Brevirostris.

 

Ramapithecus ialah kelompok primata yang punah yang hidup dari sekitar 12 sampai 14 juta tahun yang lalu, untuk sementara dianggap sebagai kemungkinan nenek moyang Australopithecus dan oleh karena itu manusia modern.   Fosil Ramapithecus ditemukan juga di India dan di Afrika, dimulai pada tahun 1932. Meskipun pada umumnya merupakan makhluk mirip kera, Ramapithecus dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mungkin berdasarkan rahang yang direkonstruksi dan karakteristik gigi dari fragmen fosil. Sebuah rahang yang lengkap yang ditemukan pada tahun 1976 jelas tidak berbahaya, dan Ramapithecus sekarang dianggap oleh banyak orang sebagai anggota Sivapithecus, sebuah genus yang dianggap sebagai nenek moyang orangutan. (Lt)