Apa perbedaan antara ibdal dengan i’lal​

Posted on

Apa perbedaan antara ibdal dengan i’lal​

Terkadang sebagian huruf dalam kalimat dihapus atau sebagian huruf menempati posisi huruf-huruf yang lain.

Apabila hal itu terjadi pada huruf illah, maka dinamakan i’lal, dan jika pada selain huruf illah maka dinamakan ibdal. Kata اِيْفَادٌ sebagai contoh, ya’ menempati posisi wawu (karena fi’ilnya أَوْفَدَ).

Pembahasan i’lal dan ibdal bisa membantu untuk menggunakan kamus dengan cara mengetahui pokok-pokok kata.

1. I’lal

I’lal adalah menghapus huruf illah atau huruf illah menempati posisi huruf illah yang lain dalam satu kata.

Berikut ini sebagian keadaan di mana terjadi padanya i’lal.

Alif Diubah Menjadi Wawu

Alif diubah menjadi wawu apabila terletak setelah dhammah.

Contoh:

شَاهَدَ : شُوهِدَ

حَاكَمَ : حُوكِمَ

Wawu Diubah Menjadi Ya’

Wawu diubah menjadi ya’:

a. Apabila wawu dan ya’ berkumpul dalam satu kata dan salah satunya sukun.

Contoh:

سَادَ يَسُودُ فَهُوَ سَيِّدٌ

(Asalnya سَيْوِدٌ)

هَانَ يَهُونُ فَهُوَ هَيِّنٌ

(Asalnya هَيْوِنٌ)

شَوَى يَشْوِي فَهُوَ شَيًّا

(Asalnya شَوْيًا)

b. Pada isim maf’ul yang dibentuk dari fi’il tsulatsi mu’tal akhir dengan ya’ seperti قَضَى, بَنَى dst…

Contoh:

مَقْضِيٌّ

(Asalnya مَقْضُوْيٌ)

مَبْنِيٌّ

(Asalnya مَبْنُوْيٌ)

c. Pada mashdar fi’il yang berwazan أَفْعَلَ, fa’nya wawu (seperti أَوْضَحَ, أَوْرَدَ dst) atau fi’il yang berwazan اِسْتَفْعَلَ, fa’nya wawu (seperti اِسْتَوْضَحَ, اِسْتَوْرَدَ dst)

Contoh:

أَوْضَحَ : إِيْضَاحًا – أَوْرَدَ : إِيْرَادًا

اِسْتَوْضَحَ : اِسْتِيْضَاحًا – اِسْتَوْرَدَ : اِسْتِيْرَادًا

d. Apabila wawu terletak di ujung setelah kasrah.

Contoh:

سَمَا يَسْمُو فَهُوَ السَّامِي

عَدَا يَعْدُو فَهُوَ الْعَادِي

Wawu dan Ya’ Diubah Menjadi Hamzah

Wawu dan ya’diubah menjadi hamzah:

a. Pada isim fa’il yang dibentuk dari fi’il tsulatsi yang tengahnya alif (asalnya wawu atau ya’).

Contoh:

صَامَ : صَائِمٌ – صَادَ : صَائِدٌ

b. Apabila wawu atau ya’ berada di ujung setelah alif tambahan.

Contoh:

دَعَا يَدْعُو : دُعَاء

صَفَا يَصْفُو : صَفَاء

قَضَى يَقْضِي : قَضَاء

وَفَى يَفِي : وَفَاء

Menghilangkan Wawu Maf’ul

Apabila isim maf’ul dibentuk dari fi’il tsulatsi mu’tal tengah (seperti قَالَ, بَاعَ dst..), maka wawu maf’ul dihapus.

Contoh:

قَالَ : مَقُولٌ

(Asalnya مَقْوُوْلٌ dengan wazan مَفْعُولٌ)

بَاعَ : مَبِيعٌ

(Asalnya مَبْيُوعٌ dengan wazan مَفْعُولٌ)

2. Ibdal

Ibdal adalah peristiwa suatu huruf menempati posisi huruf yang lain dalam satu kata.

Berikut ini sebagian keadaan yang terjadi padanya ibdal.

Merubah Fa’ الفتعال Menjadi Ta’

Apabila fi’il tsulatsi fa’nya wawu (contoh وَصَفَ), dan dijadikan wazan (اِفْتَعَلَ), maka wawu diubah menjadi ta’.

Contoh:

وَصَفَ : اِتَّصَفَ

وَسَمَ : اِتَّسَمَ

Hal ini juga terjadi pada fi’il mudhari’ dan mashdar.

Contoh:

يَتَّصِفُ : اِتِّصَافًا

يَتَّسِمُ : اِتِّسَامًا

Merubah Ta’ الفتعال Menjadi Dal

Apabila fi’il tsulatsi fa’nya dal (contoh دَخَرَ) dan dijadikan wazan (اِفْتَعَلَ), maka ta’ اِفْتَعَلَ diubah menjadi dal.

Contoh:

دَخَرَ : اِدَّخَرَ

دَعَى : اِدَّعَى

Hal ini juga terjadi pada fi’il mudhari’ dan mashdar.

Contoh:

يَدَّخِرُ : اِدِّخَارًا

يَدَّعِي : اِدِّعَاءً

Merubah Ta’ الفتعال Menjadi Tha’

Apabila fi’il tsulatsi fa’nya shadm dhad, tha’ atau zha’ dan dijadikan wazan (اِفْتَعَلَ), maka fa’ اِفْتَعَلَ diubah menjadi tha’.

Contoh:

صَادَ : اِصْطَادَ

ضَرَبَ : اِضْطَرَبَ

طَلَعَ : اِطَّلَعَ

طَرَدَ : اِطَّرَدَ

Hal ini juga terjadi pada fi’il mudhari’ dan mashdar.

Contoh:

يَصْطَادُ, اِصْطِيَادًا – يَضْطَرِبُ, اِضْطِرَابًا – يَطَّلِعُ, اِطِّلَاعًا – يَطَّرِدُ, اِطِّرَادًا