Apa saja pola pengembangan teks anekdot?

Posted on

Apa saja pola pengembangan teks anekdot?

Jawaban:

A. Pengertian dan Macam-macam Paragraf Jenis atau macam-macam paragraf dilihat dari penempatan kalimat utama. Paragraf adalah kumpulan kalimat, atau bagian dari wacana yang hanya memiliki satu pikiran utama. Macam-macam paragraf terdiri dari: 1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal paragraph Lakon ketoprak ini diambil dari buku Max Havelaar karya Multatuli (1959) yang mengambil latar belakang masyarakat Lebak, Banten Selatan. Saijah dan Adinda tokohnya. Mereka ingin hidup aman dan tentram. Tapi harapan itu tak pernah kesampaian. Tindakan sewenang-wenang penguasa dan anak buahnya menghapuskan impian itu. Dua sejoli itu akhirnya mati oleh keserakahan dan kesewenang-wenangan. 2. Paragraph induktif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di akhir paragraf. Sederet properti terpajang di panggung. Sepasang kursi demang, tenda, dan gapura dengan tongkat, juga lampu, dalam pertunjukan ketoprak. Dekorasi panggung itu lebih layak untuk pementasan teater modern daripada ketoprak 3. Paragraph campuran, yaitu paragraf yang kalimat uramanya diletakkan di awal paragraf, dan diakhiriri dengan konklusi atau kesimpulan. B. Pengembangan Paragraf Pola pengembangan paragraf dilihat dari pengembangan kalimat utama ke dalam kalilmat-kalimat penjelas. Pola pengmbangan paragraf ini terdiri dari : 1. Rincian, yaitu kalimat utama dijelaskan dengan cara merinci. Seperti contoh berikut. Akhir-akhir ini negara kita sedang mengalami banyak musibah. Musibah yang terjadi diantaranya meletusnya gunung Merapi yang mengakibatkan banyak penduduk yang mengalami musibah. Selain itu tsunami di kepulauan Mentawai yang menyisakan duka yang dalam bagi masyarakat di wilayah itu. Belum lagi musibah banjir bandang yang terjadi di Papua. 2. Sebab Akibat, yaitu kalimat penjelas merupakan akibat dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama. Seperti contoh berikut. Gelombang tsunami melanda kepulauan Mentawai. Sebagian besar wilayah pertanian hancur. Banyak penduduk yang mengalami luka-luka, bahkan banyak yang meninggal. Pemerintah sibuk dan para relawan sibuk menyelamatkan korban bencana tersbut. 3. Akibat Sebab, yaitu kalimat penjelas merupakan sebab dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama. Seperti contoh berikut. Disiplin pengendara di jalan raya sangat rendah. Jumlah kendaraan di jalan raya semakin banyak. Kian hari lalu lintas di jalan raya menjadi semakin sesak. 4. Analogi, yaitu kalimat penjelas merupakan ibarat dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama. Seperti contoh berikut. Kemajuan ekonomi di Indonesia tergolong lambat. Lambatnya kemajuan ekonomi di negara kita bagaikan lajuna kereta api mesin uap. Atau dapat diibaratkan gerobak menarik muatan yang berlebihan. 5. Perbandingan, yaitu kalimat utama dijelaskan cengan cara membandingkan. Seperti contoh berikut. Ada perbedaan yang mencolok antara murid yang baik dengan yang nakal. Murid yang baik selalu mengikuti kegiatan belajar dengan serius, sedangkan murid yang nakal mengikuti kegiatan belajar tidak dengan serius. Murid yang baik selalu mematuhi tata tertib, sedangkan murid nakal selalu melanggar tata tertib. 6. Generalisasi, yaitu paragraf yang tidak menempatkan ide pokok dalam satu kalimat, tetapi ide pokoknya menyebar dalam seluruh kalimat. Seperti contoh berikut. Remaja sekarang lebih menghargai kebebasan. Remaja selalu ingin meniru sesuatu yang dianggapnya modern. Budaya hidup barat selalu menjadi idolanya.