Apa sumber dan kegunaan alkana, alkena & alkuna
Kelas: X
Mata Pelajaran: Kimia
Materi: Hidrokarbon
Kata kunci: alkana, alkena, alkuna
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Alkana dihasilkan dari penyulingan minyak bumi. Alkana digunakan sebagai bahan bakar.
Alkena dihasilkan dengan melakukan pemecahan (cracking) senyawa alkana pada minyak bumi dengan katalis. Alkana digunakan untuk bahan pembuatan plastik dan pematangan buah.
Alkuna dihasilkan dari gas alam namun juga bisa dihasilkan dari reaksi kalsium karbida. Alkuna digunakan untuk pengelas dan pemotong logam serta penerangan bawah tanah.
Jawaban panjang:
Senyawa hidrokarbon secara umum terdiri dari tiga golongan:
Alkana: Rumus umum CnH2n+2. Hanya memiliki ikatan karbon tuggal. Bersifat jenuh. Tidak reaktif terhadapnasam dan basa.
Alkana: Rumus umum CnH2n. Memiliki ikatan karbon ganda. Bersifat tidak jenuh. Lebih reaktif dari alkana.
Alkuna: Rumus umum CnH2n-2. Memiliki ikatan karbon rangkap tiga. Bersifat tidak jenuh. Paling reaktif.
Alkana didapat secara alami di minyak dah gas alam, dan paling banyak digunakan untuk bahan bakar seperti bensin, minyak tanah dan lilin.
Alkena didapat dengan cracking atau pemecahan alkana dengan katalis. Pemecahan memecah rantai hidrokarbon menjadi lebih kecil dan membuat adanya ikatan ganda yang menghasilkan alkena.
Baik alkena maupun alkuna banyak digunakan untuk pembuatan plastik melalui polimerisasi. Polimerisasi membuat adanya rantai panjang alkena dan alkuna yang membuat bahan sintesis seperti plastik.
Alkena dapat digunakan untuk merangsang buah agar matang.
Alkuna secara alami ditemukan di gas alam dan di tanaman. Alkuna juga bisa dihasilkan dari reaksi kimia.
Alkuna dalam bentuk asetilena (C2H2) dapat dibuat dengan reaksi kalsium karbida (CaCO3) dengan air.
Kalsium karbida direaksikan dengan air dengan menghasilkan asetilena dan kalsium karbida dengan reaksi kimia sebagai berikut:
CaCO3 + 2 H2O -> C2H2 + Ca(OH)2
Asetilena paling sering digunakan untuk mengelas dan memotong logam karena suhu pembakaranya paling panas dari senyawa lain. Asetilena juga banyak digunakan untuk penerangan bawah tanah karena membutuhkan oksigen bakar sedikit.