Apa yang di sebut puisi penginderaan beserta contoh!
Macam-Macam Pencitraan Puisi Ada beberapa jenis citraan yang dapat ditimbulkan puisi, yakni sebagai berikut:
1). Citraan Penglihatan dalam puisi
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
…
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
2). Citraan Pendengaran dalam Puisi
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Penerbangan Terakhir
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
…
Karya Taufq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002
3). Citraan Perabaan dalam Puisi
Citraan perabaan atau citraan tactual adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi.
Blues untuk Bonie
…
sembari jari-jari galak di gitarnya
mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 : Kitab Puisi 2002
4). Citraan Penciuman dalam puisi
Citraan penciuman atau pembauan disebut juga citraan olfactory.Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium bau sesuatu. Citraan atau pengimajian melalui indra penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.
Perhatikan kutipan puisi berikut yang menggunakan citraan penciuman.
Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat.Bau kotoran kuda.
…
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi 2002
5). Citraan Pencicipan atau Pencecapan dalam puisi
Citraan pencicipan disebut juga citraan gustatory, yakni citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan pencicipan atau pencecapan.
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo
6).Citraan Gerak dalam puisi
Dalam larik-larik puisi, kamu pun dapat menemukan citraan gerak atau kinestetik.Yang dimaksud citraan gerak adalah gerak tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan tersebut.Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi.
Mimpi Pulang
…
Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih
itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa
…
Karya Nuning Damayanti Sumber: Bunga yang Terserak, 2003
Citraan penglihatan (Visual Imagery) Citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan(mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan ini mampu memberikan rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh :
Kulihat tempat yang indah di mentari
Citraan Pendengaran (auditory imagery)
Citraan yang berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran.Citraan ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi tembang,dendang, mengiang, berdentum, dll.
Contoh :
Suaranya yang menggelegar cetar membahana Citraan Perabaan (Tactual)
Citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi kita dapat menemukan diksi yang membawa kita seolah-olah merasakan apa yang disyairkan.Contoh:
Pedih dan perih merasuki sukma Citraan Penciuman (alvaktory)
Citraan yang dapat dirasakan oleh indra penciuman. Dengan membaca kata-kata tertentu dalam puisi kita seperti mencium bau sesuatu.Contoh:Harum semerbak aroma tubuhnyaCitraan Pencecapan/Pencicipan(gustatory)
Yaitu citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa pahit, manis, asam, pedas, dll.Contoh:Neraka adalah rasa pahit di mulut (Subagio Sastrowardoyo) Citraan Gerak (kineistetik)
Adalah citraan yang ditimbulkan oleh gerak tubuh sehingga kita merasakan atau seolah melihat gerakan tersebut.Contoh:Kulapangkan dada dan kukepalkan tanganContoh lengkap Puisi dengan Citraan diatas :
Kulihat sawah yang membentang luas
Kudengar suara kicauan burung yang ramai
Angin dari timur mulai berhembus dan dinginnya menusuk tulang
Kucium aroma yang dibawa angin itu
Sangat pahit rasanya
Aku berlari sampai akhirnya aku menyadari bahwa semuanya itu hanyalah mimpi
Keterangan :
Citraan penglihatan (Visual Imagery) Citraan Pendengaran (auditory imagery) Citraan Perabaan (Tactual)Citraan Penciuman (alvaktory) Citraan Pencecapan/Pencicipan(gustatory) Citraan Gerak (kineistetik)
PAGI
Sebatang rokok secangkir kopi
Merajut kisah jiwa tertepi
Terjemahkan garis-garis jari
Dalam tarian lengan dan kaki
Keping biskuit bagai mentari
Sinari raga barakan jiwa
Burungku kepakkan sayap
dalam senyap
Meski angin adalah badai
Takkan gontai
Jangan landai
Rindukan semilir
Kutunggu yakin kau datang,
dan ku nanti
Kan kusibak rahasia hati
Cengkramakan kisah hari-hari
Tentang gelap malam dan pagi
tentang, sebatang rokok secangkir kopi